Kesenangan Yang Menipu
Hakikat Kehidupan Dunia
Hakikat hidup di dunia telah dijelaskan oleh Allah swt dalam firman-Nya, “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS Al-Hadid: 20)
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan. Melalaikan dari apa? Dari tujuan hidup yang sesungguhnya, dari tugas hidup yang sesungguhnya yaitu mengabdi kepada Allah swt. Manusia telah bersibuk dan terjebak dengan permainan yang melalaikan sehingga seluruh detik-detik hari dan nafasnya dipergunakan hanya untuk mengejar permainan ini, sehingga mereka melupakan tujuan hidup yang sesungguhnya.
Allah SWT juga berfirman, “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu sampai kamu masuk ke dalam kubur.” (QS At-Takatsur: 1-2)
Kehidupan ini hanyalah permainan dan senda gurau, seperti anak kecil yang sedang berlomba membangun rumah-rumahan dari pasir di pantai. Ia membangun rumah-rumahan dari pasir di pantai. Ia membangun dengan serius. Ia hiasi rumah pasir itu dengan seindah-indahnya, tetapi setelah jadi, air pasang menyapunya.
Manusia layaknya anak kecil yang suka dengan barang mainan. Waktunya setiap saat habis untuk bermain-main saja. Setiap hari mereka berlomba membangun bangunan megah tinggi menjulang mencakar langit, juga rumah-rumah mewah, mobil, motor, ponsel. Manusia hampir-hampir mengusai semuanya. Tetapi sayang, semua itu hanya permainan yang kemudian hancur di sapu ombak atau disapu angin kencang, lalu hancur. Itulah kehidupan dunia.
“Perumpamaan kehidupan dunia ini laksana air yang Kami turunkan dari langit, lalu dengan air itu Allah menumbuhkan tumbuh-tumbuhan di bumi dengan subur. Tumbuh-tumbuhan itu menjadi makanan manusia dan ternak. Ketika bumi menjadi subur dan tampak indah, penanamnya mengira bahwa mereka itu mampu menguasai hasil panennya. Akan tetapi tiba-tiba pada malam harinya atau siang harinya datang adzab Kami. Kami jadikan tumbuh-tumbuhan itu musnah karena bencana. Tumbuh-tumbuhan itu seolah-olah tidak pernah ada sebelumnya. Demikianlah Kami jelaskan bukti-bukti kekuasaan Kami dengan rinci dalam Al-Qur’an kepada kaum yang mau berpikir.” (Yunus 24)
https://www.kiblat.net/2015/06/18/kesenangan-yang-menipu/
No comments:
Post a Comment
Tinggalkan Mesej