Allah Azza Wa Jalla berfirman :
“Sesungguhnya makhluk bergerak yang bernyawa yang paling buruk dalam pandangan Allah ialah mereka yang tuli dan bisu (tidak mendengar dan memahami kebenaran) yaitu orang-orang yang tidak mengerti”. (Al-Anfal : 20)
Para penganut paham hedonis dan pemuja kenikmatan dunia itu, bila mereka menyatakan bahwa yang tunai itu lebih baik dibanding dengan yang tertunda (akhirat), maka jawabannya, adalah jika diantara yang tunai dan yang tertunda sama nilainya, maka yang tunai itu lebih baik. Namun, jika keduanya berbeza, yaitu yang tertunda lebih baik dan besar nilainya, maka yang tertunda lebih baik. Lantas bagaimana membandingkan antara dunia dan akhirat ?
Sementara, dunia itu hanya satu nafas dari nafas-nafas akhirat?
Rasulullah Shallahu Alaihi Wa Sallam bersabda :
“Perumpamaan dunia dengan akhirat adalah kalian mencelupkan jari kalian ke laut, kemudian diangkat, lihatlah dunia hanya air yang ada di jari tersebut”
****************************************
Rugilah seseorang sekiraya menilai apapun yang menimpanya, hanya berdasarkan kacamata duniawi semata.
Sehingga kekurangan yang menimpa nya disikapi dengan ketidaksabaran, bahkan disikapi dengan MARAH KEPADA TAQDIR ALLAAH, atau bahkan secara terang-terangan MARAH kepada Allaah (sungguh ini merupakan kekufuran yang amat nyata)
Seperti yang Allaah firmankan :
فَأَمَّا الْإِنسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ
Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata: “Tuhanku telah memuliakanku”. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: “Tuhanku menghinakanku”.
(Al Fajr : 15-16)
(Al Fajr : 15-16)
Ia mengira tolak ukur pemuliaan dan penghinaan Allaah itu berdasarkan kacamata duniawi saja.
Inipun karena sedikitnya atau bahkan ketiadaan imannya tentang Allaah dan hari aakhir.
Sebagaimana firmanNya:
يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِّنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ
Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.
(Ar Ruum : 7)
(Ar Ruum : 7)
Sehingga, ketika diberi cobaan, maka dia tidak bersabar, berputus asa, bahkan marah kepadaNya dan kepada taqdirNya.
Sebagaimana sabda Rasuulullaah :
تعِس عبدُ الدِّينارِ ، والدِّرهمِ ، والقَطيفةِ ، والخَمْيصةِ ، إن أُعطِي رضي ، وإن لم يُعْطَ لم يرْضَ
Celakalah hamba/penyembah dinar, (hamba/penyembah) dirham, (hamba/penyembah) kemewahan, serta (hamba/penyembah) pakaian. Apabila diberi, maka ia ridha; jika tidak diberi, maka ia tidak ridha.
(HR al Bukhaariy)
(HR al Bukhaariy)
Maka bagaimana lagi, jika sudah ia miskin, tapi malah berlaku sombong, angkuh, takabbur dengan kemiskinannya?! Maka inilah seburuk-buruk makhluq, sebagaimana sabda Rasuulullaah :
أربعةٌ يُبغِضُهمُ اللَّهُ عز وجل: البيَّاعُ الحلَّافُ، والفقيرُ المختالُ، والشَّيخُ الزَّاني، والإمامُ الجائرُ
Empat golongan yang DIMURKAI ALLAAH : pedagang yang banyak bersumpah (untuk melariskan dagangannya), FAKIR YANG SOMBONG, seorang tua bangka yang berzina, dan penguasa yang kejam.
(Shahiih, HR an Nasaa-iy)
(Shahiih, HR an Nasaa-iy)
Maka kita berlindunglah dari keburukan kaya dan miskin, dengan banyak membaca doa yang diajarkan Rasuulullaah shalallaahu ‘alayhi wa sallam :
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ النَّارِ وَعَذَابِ النَّارِ وَمِنْ شَرِّ الْغِنَى وَالْفَقْرِ
“ALLAAHUMMA INNII A’UUDZU BIKA MIN FITNATIN NAAR WA ‘ADZAABIN NAAR, WA MIN SYARRIL GHINAA WAL FAQR”
Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari fitnah Neraka dan adzab Neraka, serta dari keburukan kekayaan dan kefakiran
(Shahiih, HR. Abu Daud)
(Shahiih, HR. Abu Daud)
Dan hendaklah kita menjadi seorang mukmin sejati, seperti yang disabdakan Rasuulullaah :
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ عجب. مَا يَقْضِي اللهُ لَهُ مِنْ قَضَاءٍ إِلاَ كَانَ خَيْرًا لَهُ, إِِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Sungguh menakjubkan urusan seorang MUKMIN. Segala perkara yang dialaminya sangat menakjubkan. Setiap takdir yang ditetapkan Allah bagi dirinya merupakan kebaikan. Apabila kebaikan dialaminya, maka ia bersyukur, dan hal itu merupakan kebaikan baginya. Dan apabila keburukan menimpanya, dia bersabar dan hal itu merupakan kebaikan baginya.”
[HR. Muslim]
[HR. Muslim]
Yang mana kekayaan, kemudahan dan kelapangan; tidak menipu kita, bahkan menjadikan kita hamba yang banyak bersyukur, banyak beribadah kepadaNya, banyak beristighfar, lagi memiliki sifat tawadhu’.
Yang mana kesempitan, kesulitan dan kekurangan; tidak menipu kita. Bahkan menjadikan kita hamba yang bersabar, dan semakin mendekatkan diri kepadaNya.
Semoga bermanfaat
Semoga bermanfaat
**************************************
"Hudud bukan agenda Utama" -
Bukan bermaksud PAS nak buang terus hudud ..... hudud tetap dlm bicara, hudud tetap kena di "enakmentkan" nak laksanakan atau tak mau laksanakan, itu terpulang kpd situasa, JANJI NEGARA MESTI DI-ISLAMKAN DULU...
SEPERTI MU JUGA LAH..... mu kena masuk islam dulu, kena syahaadah dulu..... lepas tuuuu mu nak solat ke atau tak mau solatke ,,,, nak puasa ke tak nak puasa ke, itu mu kena reti sendiri ....
Boleh faham ?
Adakah mu tak mau sokong hukum Allah dan Rasul ?
*****************
Hamid Is >>>> PAS akan berterusan diperdayakan oleh UMNO oleh kerana barisan kepimpinan yang ada tidak cerdik..
****Apakah penilaian mu terhadap "Cerdik" .
Adakah masuk PASMA, sokong pendirian DAP dan tubuh parti baru itu juga dikira cerdik ?
Ustaz Abdul Karim >>>>> Orang yg paling tak cerdik ialah yang tak buat apa2 ttg hudud, hanya tahu menyindir dan sinis terhadap usaha orang lain. Islam tak akan ke mana2 kalau ada umat yg seperti itu.
*************************
Org Syiah tak boleh terima kenyataan kerana Sayydina Hussin dan Hassan dibunuh di karbala. Mereka meroyan royan sehingga sekarang ...
PADAHAL YG BUNUH TUUUU PUAK DIA SENDIRI !!!!
Fitnah berlaku pada setiap Umat dan Zaman , Umat Israel, umat yahudi dan akhirnya Umat Nabi Muhammad.
Semuanya berbeza cara fitnah yg timbul ... tapi satu saja nak habaq
Setiap kali timbul fitnah, akan ada khawaarij ( org org yg keluar ) dan perpecahan.
tinggallah satu puak yg benar sahaja dan berada di jalan yg lurus ....
Siapa puak itu ?
puak itu ialah puak yg ada di dalamNYA ADA Ulama dan puak almuttaqeen...
KALAU BUKAN BEGITU ... MACAM MANA LAGI ?
LIHATLAH SEJARAH LEPAS LEPAS
****************************************
No comments:
Post a Comment
Tinggalkan Mesej