Kuffaar dan musuh Islam sentiasa mengintai ngintai nak jatuhkan Islam dan Ummat, sentiasa mengintai ngintai nak murtadkan Ummat ...
Mereka mengintai ikut celah mana ? ikut lobang mana ?
Kesatuan dan kekuatan Ummat pecah dan relah bila kita berpecah.
Bila berpecah, akan ada lobang dan retak !
Melalui itulah mereka mengintai dan mengambil peluang !
Bila berpecah, akan ada lobang dan retak !
Melalui itulah mereka mengintai dan mengambil peluang !
Maka masuklah persatuan mereka menghulurkan simpati, menghulurkan bantuan, menghulurkan kata kata manis.
Yang lemah iman akan terpedaya, akhirnya murtad lah mereka....
Yang lemah iman akan terpedaya, akhirnya murtad lah mereka....
yg kuat iman akan terlepas ???
Tidak ! mereka juga akan disoal !
Kesemua itu hasil dari perpecahan .
“Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang bercerai berai dan berselisih setelah sampai kepada mereka keterangan yang jelas. Dan mereka itulah orang-orang yang mendapat adzab yang berat.” (Q.S. Ali Imrân/3: 105)
Rasulullah saw. berlepas diri (barâ’ah) dari orang-orang yang senang memecah belah agamanya.
“Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka menjadi (terpecah) dalam golongan-golongan, sedikitpun bukan tanggung jawabmu (Muhammad) atas mereka. Sesungguhnya urusan mereka (terserah) kepada Allah. Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat,” (Q.S. Al-An’am/6: 159)
Larangan berselisih yang menyebabkan hilangnya kekuatan
“Dan taatilah Allah dan rasulNya dan janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang dan bersabarlah. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S. Al-Anfâl/ 8: 46)
Celaan Allah kepada orang-orang yang senang memecah belah agamanya
“Janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.” (Q.S. Al-Rûm/ 30: 32)
“Janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.” (Q.S. Al-Rûm/ 30: 32)
Demikian pula hadits rasulullâh saw. sebagai berikut:
“Apa yang aku larang untuk kamu, maka tinggalkanlah. Dan apa yang aku perintahkan, maka lakukanlah menurut kemampuanmu. Sesungguhnya kebinasaan orang-orang sebelum kamu dikarenakan banyak bertanya dan berselisih atas nabi mereka” (H.R. Al-Bukhâri dan Muslim dari Abi Hurairah ra.)
“Janganlah kamu saling menghasud, saling menipu, saling membenci, saling menyakiti dan janganlah merebut dagangan yang hendak dibeli atau dijual oleh orang lain. Dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim itu adalah saudara bagi muslim yang lain, tidak boleh ia menzhaliminya, menghinakannya dan mendustainya, serta meremehkannya. Taqwa itu disini -sambil mengisyaratkan ke dadanya tiga kali-. Cukuplah kejahatan seseorang jika dia menghina saudara muslimnya. Setiap muslim atas muslim yang lainnya adalah haram darahnya, hartanya dan kehormatannya” (H.R. Muslim dari Abu Hurairah)
Untuk membuktikan bahwa Islam membenci perselisihan dan perpecahan, sampai rasulullah saw. memerintahkan kepada orang yang sedang membaca al-Qur`an agar menghentikan bacaannya apabila bacaannya itu mengakibatkan perpecahan.
Rasulullah mengatakan:
“Bacalah al-Qur`an selama bacaan itu dapat menyatukan hati kalian, tetapi jika kalian berselisih maka hentikanlah bacaan itu.” (H.R. Al-Bukhâri dan Muslim dari Jundab bin ‘Abdillah ra. dalam Al-Lu’lu’ wa al-Marjân)
Demikian pula Rasulullah saw. mengingatkan, jika terjadi perselisihan yang menyangkut makna yang meragukan (mutasyabih), hendaklah ditinggalkan dan berpegang kepada yang menguatkan (muhkamat), sebagaimana sabdanya:
“Jika kamu melihat orang-orang yang mengikuti hal-hal yang mutasyabih dari al-Qur`an, maka hendaklah kamu waspada terhadap mereka.”
Menurut Ibnu Hajar al-Asqalani, hadits-hadits tersebut menganjurkan kepada persatuan, mengecam perselisihan dan perpecahan, serta memperdebatkan al-Qur`an dengan tanpa kebenaran
Maka dapat disimpulkan, dari larangan ayat-ayat dan hadits-hadits yang bersifat langsung atau isyarat tentang tercelanya perselisihan dan perpecahan dengan komentar para ulama mengenai hal ini, hukum terjadinya tafarruq adalah haram dalam agama.
baca lagi :
http://blog.umy.ac.id/mpuniversitasterbaik/2011/11/23/hukum-terjadinya-al-tafarruq-perpecahan/
https://annaziir.wordpress.com/2009/11/17/perpecahan/
http://shahrinismail303.blogspot.com/2011/12/risiko-perpecahan-umat-islam.html
No comments:
Post a Comment
Tinggalkan Mesej