Allah berfirman:
مَّا كَانَ اللَّهُ لِيَذَرَ الْمُؤْمِنِينَ عَلَىٰ مَا أَنتُمْ عَلَيْهِ حَتَّىٰ يَمِيزَ الْخَبِيثَ مِنَ الطَّيِّبِ وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُطْلِعَكُمْ عَلَى الْغَيْبِ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَجْتَبِي مِن رُّسُلِهِ مَن يَشَاءُ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ وَإِن تُؤْمِنُوا وَتَتَّقُوا فَلَكُمْ أَجْرٌ عَظِيمٌ
“Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini (campur aduk mukmin dengan munafik), sehingga Dia menyisihkan yang buruk (munafik) dari yang baik (mukmin). Dan Allah sekali-kali tidak akan memperlihatkan kepada kamu hal-hal yang ghaib, akan tetapi Allah memilih siapa yang dikehendaki-Nya di antara rasul-rasulNya. Karena itu berimanlah kepada Allah dan rasul-rasulNya; dan jika kamu beriman dan bertakwa, maka bagimu pahala yang besar.” [QS: Ali ‘Imran [3]: 179]
TIDAK MUNGKIN orang yang mengaku beriman kepada Allah ternyata masih mencintai musuh-musuh Allah dan selalu berpihak kepada musuh Allah bahkan berada dalam barisan musuh Allah. Ini adalah iman palsu karena iman harus ada buktinya dan bukan sekedar pengakuan saja.
Untuk melindungi diri dari kaum munafik ini, kita wajib bersandar kepada Allah dan berusaha menyingkap tipu daya dan rencana busuk mereka. Orang-orang munafik itu sangat pandai bersilat lidah dan membolak-balikkan kata-kata dengan maksud mempertahankan maksud dan tujuannya. (QS al-Munafiqun [63]: 1-11).
orang kafir yang memerangi. Kaum kafir adalah pendukung kebatilan, setan dan berusaha mencelakakan orang Islam. (QS al-Anfal [8]: 36). Mereka saling tolong untuk memerangi umat Islam. (Lihat QS adz-Dzariyat [51]: 53).
Untuk menghadapi kejahatan kaum kafir, kita harus meyakini bahwa sunnatul ibtila atas mukmin adalah suatu keniscayaan. Di samping itu kita wajib membekali diri dengan tsiqah billah, husnudzdzan billah, bertawakal kepada-Nya, berdoa dan selalu mengikuti manhaj para ulama yang saleh.
setan yang selalu berusaha menyesatkan. (QS Fathir [35]: 6). Setiap mukmin wajib mewaspadai dan menutup rapat semua pintu masuk yang dilalui setan, seperti marah, syahwat, ketergesa-gesaan, kikir, takabur.
nafsu yang selalu menentang. (QS Yusuf [12]: 53). Musuh mukmin yang paling bahaya adalah nafsu yang ada dalam dirinya. Untuk itu, kita wajib membersihkan hati dari semua akhlak tercela dan mengisinya dengan kekuatan iman dan kasih sayang. Di samping harus senantiasa berpegang teguh pada ajaran Ilahi
MUKMIN IBARAT POHON
مَثلُ المؤمنِ كمثلِ الزَّرعِ لا تزالُالرِّياحُ تَفيئُه ، ولا يزالُ المؤمنُيُصيبُه البلاءُ ، ومَثلُ المنافقِ كمَثلِ شجَرِ الأَرْزِ لاتهتزُّ حتَّى تُسْتحْصَدَ.
“Perumpamaan seorang Mukmin seperti tanaman, angin menerpanya ke kiri dan ke kanan. Seorang Mukmin senantiasa mengalami cubaan. Sedangkan perumpamaan orang munafik seperti pohon yang kuat tidak pernah digoyangkan angin sehingga ia ditebang.”
[HR Abu Hurairah, Kitab Targhib wa Tarhib m/s 221, Hadith Sahih, Hasan dan yang menghampiri keduanya]
MUKMIN IBARAT BANGUNAN
إنَّ المُؤمِنَ للمُؤْمِنِ كالبُنيانِ،يَشُدُّ بَعضُهُ بَعضًا.
“Sesungguhnya orang Mukmin dengan orang Mukmin yang lain seperti sebuah bangunan, sebahagian menguatkan sebahagian yang lain.”
[HR Bukhari, Sahih Bukhari m/s 481, Hadith Sahih]
MUKMIN IBARAT TUBUH BADAN
مَثلُ المؤمنين في توادِّهموتراحُمِهم وتعاطُفِهم ، مَثلُا لجسدِ . إذا اشتكَى منه عضوٌ ، تداعَى له سائرُ الجسدِبالسَّهرِوالحُمَّى.
“Perumpamaan kaum Mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan menyayangi, seumpama tubuh, jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lain akan susah tidur atau merasakan demam.”
[HR. Muslim, Sahih Muslim m/s 2586, Hadith Sahih]
MUKMIN IBARAT CERMIN
عن أبي هريرةَ قالَ المؤمِنُ مرآةُالمؤمنِ إذا رأى فيهِ عَيبًا أصلحَهُ.
“Seorang Mukmin adalah cermin bagi saudaranya. Jika dia melihat suatu aib pada diri saudaranya, maka dia memperbaikinya.”
- Adabul Mufrad m/s 177, Hadith Hassan]
MUKMIN IBARAT LEBAH
مَثَلُ المؤمنِ مَثَلُ النَّحلةِ ، إنأكلت طيِّبًا ، و إن وَضعَتْوضعتْ طَيِّبًا ، و إن وقعتْ على عودٍ نَخِرٍ لمم تكسِرْه.
“Perumpamaan seorang Mukmin seperti lebah, apabila ia makan maka ia akan memakan suatu yang baik. Dan jika ia mengeluarkan sesuatu, ia pun akan mengeluarkan sesuatu yang baik. Dan jika ia hinggap pada sebuah dahan untuk menghisap madu ia tidak mematahkannya.”
- Sahih Jami’ m/s 5846, Hadith Hassan]
MUKMIN IBARAT POKOK TAMAR
مثلُ المؤمنِ مثلُ النخلةِ ، ماأخذتَ منها من شيٍء نفعَك.
“Perumpamaan seorang Mukmin itu seperti pohon kurma, apapun yang engkau ambil darinya pasti bermanfaat bagimu.”
- Silsilah Sahihah m/s 2285, Sanad Sahih dan Rijalnya Tsiqah]
MUKMIN IBARAT EMAS
و مَثَلُ المؤمنِ مثلُسبيكةِ الذَّهبِ ، إن نفخْتَ عليهااحمرَّتْ ، و أن وُزِنَت لم تَنقُصْ.
“Perumpamaan seorang Mukmin seperti lempengan emas, kalau engkau meniupkan (api) diatasnya ia menjadi merah, kalau engkau menimbangnya, tidaklah berkurang.”
- Sahih Jami’ m/s 5846, Hadith Hassan]
No comments:
Post a Comment
Tinggalkan Mesej