Kehidupan dunia merupakan kehidupan yang penuh tipu daya dan permainan yang memperdayakan. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
وما الحياة الدنيا إلا متاع الغرور
Artinya: “Dan kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (Ali ‘Imraan ayat 185)
وما الحياة الدنيا إلا لعب ولهو وللدار الآخرة خير للذين يتقون أفلا تعقلون
Artinya: “Dan kehidupan dunia hanyalah kehidupan yang penuh permainan dan hiburan yang memperdayakan. Dan sungguh kehidupan akhirat jauh lebih baik, bagi orang-orang yang bertaqwa. Apakah kalian tidak berpikir?” (al-An’aam ayat 32)
Allah subhanahu wa ta’ala juga memberi predikat orang-orang yang terlalaikan dan teperdaya oleh kehidupan dunia sebagai orang yang celaka. Dia ‘azza wa jalla berfirman:
أولئك الذين اشتروا الحياة الدنيا بالآخرة فلا يخفف عنهم العذاب ولا هم ينصرون
Artinya: “Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan meninggalkan kehidupan akhirat, maka siksa terhadap mereka tidak akan diringankan dan mereka tidak akan ditolong.” (al-Baqarah ayat 86)
فأما من طغى . وآثر الحياة الدنيا . فإن الجحيم هي المأوى
Artinya: “Dan adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya neraka lah tempat tinggalnya.” (an-Naazi’aat ayat 37-39)
***
Namun, meskipun Allah ta’ala mencela kehidupan dunia dan memperingatkan manusia untuk tidak teperdaya dengannya, Allah ta’ala tetap memerintahkan manusia untuk hidup dan beraktivitas di dalamnya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
وابتغ فيما آتاك الله الدار الآخرة ولا تنس نصيبك من الدنيا
Artinya: “Dan carilah apa yang telah diberikan oleh Allah kepadamu dari negeri akhirat, dan jangan lupakan bagianmu di dunia.” (al-Qashash ayat 77)
Bagian di dunia yang dimaksudkan pada ayat di atas adalah amal yang dilakukan di dunia untuk mendapatkan pahala di akhirat kelak. Hal ini sebagaimana perkataan shahabat dan tabi’in yang dikutip oleh Imam al-Baghawi rahimahullah di kitab tafsir beliau. Berikut perkataan shahabat dan tabi’in tersebut:
‘Ali radhiyallahu ‘anhu berkata:
لا تنس صحتك وقوتك وشبابك وغناك أن تطلب بها الآخرة
Artinya: “Janganlah engkau lupakan kesehatan, kekuatan, usia muda, dan kekayaanmu untuk mendapatkan akhirat dengan potensi-potensi tersebut.”
Mujahid dan Ibn Zaid rahimahumallah berkata:
لا تترك أن تعمل في الدنيا للآخرة حتى تنجو من العذاب لأن حقيقة نصيب الإنسان من الدنيا أن يعمل للآخرة
Artinya: ”Janganlah engkau abaikan beramal di dunia untuk akhirat, hingga engkau selamat dari adzab. Sesungguhnya bagian manusia di dunia yang sebenarnya adalah ketika dia beramal untuk akhiratnya.”
As-Suddi rahimahullah berkata:
بالصدقة وصلة الرحم
Artinya: “Dengan sedekah dan shilaturrahim.”
Allah ta’ala memerintahkan manusia untuk tetap memperhatikan kehidupan dunianya, namun bukan untuk teperdaya di dalamnya, melainkan menggunakannya untuk mendapatkan pahala akhirat, dengan memaksimalkan potensi yang dimilikinya di dunia untuk berbuat ketaatan kepada Allah ta’ala.
Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang selamat, tidak teperdaya oleh tipu daya kehidupan dunia. Aamiin yaa Rabbal ‘aalamiin
No comments:
Post a Comment
Tinggalkan Mesej