Allah SWT Melarang umat Islam berpolitik secara BERTEMAN RAPAT dengan kaum KAFIR. Ada banyak Ayat-Ayat Politik di dalam Al-Qur'an yangberkaiatan dengan kaum kafir. Antaranya: 1. Surah Al-Kafirun.
2. Surah Al-Imran; 28.
Firman Allah SWT.:
لَّا يَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِن دُونِ الْمُؤْمِنِينَ ۖ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللَّهِ فِي شَيْءٍ إِلَّا أَن تَتَّقُوا مِنْهُمْ تُقَاةً ۗ وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّهُ نَفْسَهُ ۗ وَإِلَى اللَّهِ الْمَصِيرُ
Yang maksudnya:
"Janganlah orang-orang yang beriman mengambil orang-orang kafir menjadi TEMAN RAPAT dengan meninggalkan orang-orang yang beriman dan sesiapa yang melakukan (larangan) yang demikian maka tiadalah dia (mendapat perlindungan) dari Allah dalam sesuatu apapun, kecuali kamu hendak menjaga diri daripada sesuatu bahaya yang ditakuti dari pihak mereka (yang kafir itu) dan Allah perintahkan supaya kamu beringat-ingat terhadap kekuasaan diriNya (menyeksa kamu) dan kepada Allah jualah tempat kembali." [Surah Al-Imran: 28].
3. Surah An-Nisaa : 144.
Firman Allah SWT.:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِن دُونِ الْمُؤْمِنِينَ ۚ أَتُرِيدُونَ أَن تَجْعَلُوا لِلَّهِ عَلَيْكُمْ سُلْطَانًا مُّبِينًا
Yang maksudnya:
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi TEMAN RAPAT dengan meninggalkan orang-orang yang beriman. Adakah kamu hendak mengadakan alasan yang terang nyata bagi Allah untuk (menyeksa) kamu” [An-Nisaa’ : 144].
4. Surah Al-Anfaal : 73.
Firman Allah SWT.:
وَالَّذِينَ كَفَرُوا بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ إِلَّا تَفْعَلُوهُ تَكُن فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيرٌ
Yang maksudnya:
“Dan orang yang kafir, setengahnya menjadi penyokong dan pembela bagi setengahnya yang lain. Jika kamu (wahai umat Islam) tidak menjalankan (dasar bantu membantu sesama sendiri yang diperintahkan oleh Allah) itu, nescaya akan berlakulah fitnah (kekacauan) di muka bumi dan kerosakan yang besar." [Al-Anfaal: 73]
[Tafsir PIMPINAN AR-RAHMAN kepada Pengertian Al-Qur’an, Bahagian Hal Ehwal Islam, Jabatan Perdana Menteri, Kuala Lumpur, 1995, Cetakan ke-6, hal.422.].
5. Surah Al-Baqarah : 120.
Firman Allah:
وَلَن تَرۡضَىٰ عَنكَ ٱلۡيَہُودُ وَلَا ٱلنَّصَـٰرَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَہُمۡۗ قُلۡ إِنَّ هُدَى ٱللَّهِ هُوَ ٱلۡهُدَىٰۗ وَلَٮِٕنِ ٱتَّبَعۡتَ أَهۡوَآءَهُم بَعۡدَ ٱلَّذِى جَآءَكَ مِنَ ٱلۡعِلۡمِۙ مَا لَكَ مِنَ ٱللَّهِ مِن وَلِىٍّ۬ وَلَا نَصِيرٍ (١٢٠)
Yang Maksudnya:
”Orang-orang Yahudi dan Nasrani (kristian) tidak sekali-kali akan bersetuju atau suka kepadamu (wahai Muhammad) sehingga engkau menurut ugama mereka (yang telah terpesong itu). Katakanlah (kepada mereka): “Sesungguhnya petunjuk Allah (ugama Islam itulah petunjuk yang benar.)”. Dan demi sesungguhnya jika engkau menurut kehendak hawa nafsu mereka sesudah datangnya (wahyu yang memberi) pengetahuan kepadamu (tentang kebenaran), maka tiadalah engkau akan peroleh dari Allah (sesuatupun) yang dapat mengawal dan memberi pertolongan kepada mu.” [Al-Baqarah : 120.]
[Notakaki No. 44: Ayat ini memberi pengajaran kepada umat Islam bahawa orang-orang Yahudi dan Kristian itu akan terus berusaha sedaya upaya untuk memperdaya orang-orang Islam supaya mengikut kehendak mereka. Berbagai-bagai cara dan jalan yang mereka lakukan untuk merosakkan kepercayaan dan keperibadian orang-orang Islam, dan kerana banyak yang tidak menyedari hakikat ini maka bukan sedikit dari kalangan umat Islam yang terikut-ikut kepada adat dan cara hidup mereka, semata-mata dengan alasan menurut peredran zaman, sekali pun yang diikuti itu bersalahan dengan ajaran Islam dan bertentangan dengan nilai-nilai akhlak dan budi pekerti yang mulia. Hakikat ini WAJIB disedari, dan mana-mana yang telah terlanjur, WAJIB kembali ke jalan yang benar.".
[Tafsir PIMPINAN AR-RAHMAN kepada Pengertian Al-Qur’an, Bahagian Hal Ehwal Islam, Jabatan Perdana Menteri, Kuala Lumpur, 1995, Cetakan ke-6, hal.46].
.
No comments:
Post a Comment
Tinggalkan Mesej