"Demi Allah", ujar Umar menenanginya dan memberinya minum, "Mengapa kau susah payah kembali? Padahal kau boleh saja kabur dan menghilang?"
"Agar.. jangan sampai ada yang mengatakan.. di kalangan Muslimin.. tak ada lagi pahlawan.. tepati janji.." jawab si pemuda lusuh sambil tersenyum.
Mata Umar berkaca-kaca, sambil menahan haru, lalu ia bertanya, "Lalu kau Salman, mengapa semahu-mahunya kau menjamin orang yang baru saja kau kenal?".
"Agar jangan sampai dikatakan, di kalangan Muslimin, tidak ada lagi rasa saling percaya dan mahu menanggung beban saudaranya", Salman menjawab dengan mantap.
Hadirin mulai banyak yang menahan tangis haru dengan kejadian itu.
"Allahu Akbar!" tiba-tiba kedua pemuda penggugat berteriak,
"Saksikanlah wahai kaum Muslimin, bahwa kami telah memaafkan saudara kami itu".
Semua orang tersentak kaget.
"Kalian.." ujar Umar, "Apa maksudnya ini? Mengapa kalian..?" Umar semakin terharu.
"Agar jangan sampai dikatakan, di kalangan Muslimin tidak ada lagi orang yang mahu memberi maaf dan sayang kepada saudaranya" ujar kedua pemuda membahana
No comments:
Post a Comment
Tinggalkan Mesej