Bagaimana kita menyantuni (melayan ) hukum hukum Agama kita ?

Ayob Hussin

46 mins · 

Bagaimana kita menyantuni (melayan ) hukum hukum Agama kita ?

سُوۡرَةُ العَنکبوت
وَٱلَّذِينَ جَـٰهَدُواْ فِينَا لَنَہۡدِيَنَّہُمۡ سُبُلَنَا‌ۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَمَعَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ (٦٩)

Surah Al-Ankaboot :

Dan orang-orang yang berusaha dengan bersungguh-sungguh kerana memenuhi kehendak agama Kami, sesungguhnya Kami akan memimpin mereka ke jalan-jalan Kami (yang menjadikan mereka bergembira serta beroleh keredaan) dan sesungguhnya (pertolongan dan bantuan) Allah adalah berserta orang-orang yang berusaha membaiki amalannya. (69)

Umat islam lagi mukmin diminta agar berusaha bersungguh sungguh memenuhi tuntutan Agama, tuntutan hukum hakam.

Tak kira kita berada di mana, samada dalam hutan, dalam lautan, dalam negara bukan Islam, dalam negara sekular, dalam negara Islam atau dalam negara yg pemerintahnya zalim.... kita kena penuhi tuntutan hukum hakam agama.

Sekiranya ada kumpulan Islam yg mengajak ke arah amr makruuf nahi munkar ... mengajak umat agar Islam diletakkan di tempat yg tinggi sesuai dengan agama pencipta semua alam, maka kita wajib turut serta, bukan pula turut serta bersama puak puak yg anti agama Islam.

Hukum hakam agama Islam bukan jumut keras dan kaku. Bukan lah hukum haram, maka haram selama. Bukanlah hukum wajib, maka wajib selama. Bukanlah hukum sunat, maka sunat selama.

Kekadang yg haram jadi harus, seperti terpaksa makan daging binatang yg diharamkan kerana sebab sebab darurat.

Kekadang yg harus menjadi sunat atau sebaliknya.

Hudud adalah kewajiban atas pemerintah.... Kita tak wajib jalankan hukum hudud sekiranya kita berada di negara bukan Islam.
Ada perintah secara am, ada perintah secara khas.

Berpuasa tetap menjadi wajib atas ummat Islam walau berada di negara bukan Islam, melainkan kalau pemerintah bukan Islam mengenakan hukum yg memberi mudorat kpd Ummat.

Bagaimana pula kita nak laksanakan hukum hakam agama di Malaysia yg mengamalkan demokrasi dan berkongsi kuasa dengan org bukan Islam ?

Lebih baik merujuk kdp yg ahli ( alim ulama ). Mereka mahir dlm hukum hakam ... JANGAN LEBIH SUDU DARI KUAH !

jangan menjadi hairan, kenapa dulu haram... sekarang tidak.....!
dulu boleh ... sekarang tak boleh !
Itulah fiqah !

Ulama fiqah mengeluarkan hukum untuk maslahah umum ... untuk kesejahteraan ummat !
Bukan lah alim ulama ini mereka reka dan mengada ngada !

sebab itu Allah sebut " Dan orang-orang yang berusaha dengan bersungguh-sungguh kerana memenuhi kehendak agama Kami, sesungguhnya Kami akan memimpin mereka ke jalan-jalan Kami (yang menjadikan mereka bergembira serta beroleh keredaan) dan sesungguhnya (pertolongan dan bantuan) Allah adalah berserta orang-orang yang berusaha membaiki amalannya. (69) "

Bersungguh sungguh memenuhi tuntutan agama ... BUKAN MESTI MEMENUHI TUNTUTAN AGAMA" !!!

Umpama kata kata hukama "kalau tak dapat rotan, akar pun berguna juga" .... " kalau tak dapat buat semua, janganlah tinggal semua " ... buat setakat yg termampu dan semaksima mungkin !

Kalau tak upaya laksanakan hukum hudud, maka kita jangan lupakan terus .... kita cari jalan agar mahkamah syariah diberi kuasa lebih sedikit .... kalau tahun ini kita dapat 10% pun ... kita kena reda.... tahun depan... kita minta lagi 10% .... tahun mendatanga kita minta lagi 10% ... lama kelamaan , mahkamah syariah akan mendapat kuasa penuh .....

depa main politik... kita pun main politik ... !

Macam juga ada kaum yg minta peruntukan pd awalnya 10% .... lepas tu 20% ... kemudian 30% ..... akhirnya sekarang dah 50% !!
Perjuangan mereka makan masa bertahun tahun.... puluhan tahun ....

Tak kan kita yg Musleem menjadi majoriti malu nak perjuangkan hak hak Umat Islam ???

Malangnya ada Umat yg tidak menolong... bahkan coba menghalang dan bersetongkol dengan kuffaar yg anti Islam !!!