Whatsap Saya

Jawatan Kosong Kerajaan & Swasta Terkini 2020

koleksi kitab

Thursday, December 10, 2015

Wahabi & Peringatan Ulama Berkenaan Golongan Pemecah Belah – Fitnah Wahhabi


https://2000n.wordpress.com/2010/12/31/wahabi-peringatan-ulama-berkenaan-golongan-pemecah-belah/

Wahabi & Peringatan Ulama Berkenaan Golongan Pemecah Belah – Fitnah Wahhabi
Gerakan wahhabi bernasib baik karena muncul di Semenanjung Arab (Najad) dan karena itu dekat dengan Haramayn (Makkah & Madinah), yang secara geografinya merupakan jantung dunia muslim.. Keluarga Saudi, yang menjadi patron gerakan wahhabi, sangat beruntung ketika pada abad ke-20 memperoleh kekayaan minyak luar biasa, yang sebahagiannya telah digunakan untuk menyebarluaskan fahaman wahhabisme di dunia Islam dan wilayah-wilayah lain.
Mereka bertujuan memelihara kemurnian ajaran Islam dan mengukuhkan persaudaraan dan perpaduan umat Islam. Namun terdapat pihak yang mengunakannya untuk membid’ahkan amalan sebahagian besar umat Islam yang sebahagiannya merupakan pendapat Jumhur Ulama dan yang lainnya adalah masalah khilafiyyah di kalangan para Fuqaha’. Keadaan ini telah menimbulkan ketegangan dan fitnah di kalangan masyarakat Islam di mana sahaja penyakit ini merebak.
Al Sheikh Muhammad Zaki Ibrahim ketika menggambarkan kesan yang ditinggalkan oleh kegiatan golongan ini terhadap keharmonian masyarakat Islam di Mesir dalam bukunya “al-Salafiyyah al-Mu’assarah” menulis :
Quote
“Kita sekarang berhadapan dengan satu gelombang taufan melanda secara membuta tuli, dengan pelbagai dakwaan dan dakyah yang memaklumkan sebahagian besar umat Islam terkeluar daripada agama ALlah… kerana mereka tidak mengikut dan berpegang dengan pendapat yang dipegang oleh golongan berkenaan… hingga memporak perandakan keluarga.. anak menuduh bapanya kufur dan syirik, anak perempuan menderhaka kepada bapa dan menganggapnya ahli bid’ah dan fasik. Ada juga berlaku wanita kahwin dengan lelaki lain tanpa penceraian yang sah dengan suaminya berasaskan anggapan bahawa perkahwinan dengan suami pertamanya tidak sah kerana dia seorang yang kafir…”
Demikian besarnya fitnah yang ditimbulkan oleh penyalah gunaan tafsir nas-nas syarak tanpa berpandukan huraian oleh ulama muktabar. Hal ini memang telah diberikan peringatan oleh RasuluLlah s.a.w dalam sebuat hadith yang diriwayatkan oleh Imam al-Tirmidhi maksudnya:
“Sesiapa yang mentafsir al Quran tanpa ilmu maka bersedialah menduduki tempatnya di dalam neraka.”
1. SEDIKIT INFO
Sungguh Nabi s a w telah memberitakan tentang golongan Khawarij ini dalam beberapa hadits beliau, maka hadits-hadits seperti itu adalah merupakan tanda kenabian beliau s a w, karena termasuk memberitakan sesuatu yang masih ghaib (belum terjadi). Seluruh hadits-hadits ini adalah shahih, sebagaimana terdapat dalam kitab shahih BUKHARI & MUSLIM dan sebagian yang lain terdapat dalam selain kedua kitab tsb.
Hadits-hadits itu antara lain :
1. Fitnah itu datangnya dari sini, fitnah itu datangnya dari arah sini, sambil memberikan ke arah timur (Najed-pen ).
2. Akan muncul segolongan manusia dari arah timur, mereka membaca Al Qur’an tetapi tidak bisa membersihkannya, mereka keluar dari agamanya seperti anak panah yang keluar dari busurnya dan mereka tidak akan kembali ke agama hingga anak panah itu bisa kembali ketempatnya (busurnya), tanda-tanda mereke bercukur kepala (GUNDUL – pen).
3. Akan ada dalam ummatku perselisihan dan perpecahan kaum yang indah perkataannya namun jelek perbuatannya. Mereka membaca Al Qur’an, tetapi keimanan mereka tidak sampai mengubatinya, mereka keluar dari agama seperti keluarnya anak panah dari busurnya, yang tidak akan kembali seperti tidak kembalinya anak panah ketempatnya. Mereka adalah sejelek-jelek makhluk, maka berbahagialah orang yang membunuh mereka atau dibunuh mereka. Mereka menyeruh kepada kitab Allah, tetapi sedikitpun ajaran Allah tidak terdapat pada diri mereka. Orang yang membunuh mereka adalah lebih utama menurut Allah. Tanda-tanda mereka adalah bercukur (GUNDUL – pen).
4. Di Akhir zaman nanti akan keluar segolongan kaum yang pandai bicara tetapi bodoh tingkah lakunya, mereka berbicara dengan sabda Rasulullah dan membaca Al Qur’an namun tidak sampai pada kerongkongan mereka, meraka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya, maka apabila kamu bertemu dengan mereka bunuhlah, karena membunuh mereka adalah mendapat pahala disisi Allah pada hari kiamat.
5. Akan keluar dari arah timur segolongan manusia yang membaca Al Qur’an namun tidak sampai mengobati mereka, mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya, mereka tidak akan kembali seperti anak panah yang tak akan kembali ketempatnya, tanda-tanda mereka ialah bercukur (GUNDUL – pen).
6. Kepala kafir itu seperti (orang yang datang dari) arah timur, sedang kemegahan dan kesombongan (nya) adalah (seperti kemegahan dan kesombongan orang-orang yang) ahli dalam (menunggang) kuda dan unta.
7. Dari arah sini inilah datangnya fitnah, sambil mengisyaratkan ke arah timur (Najed – pen).
8. Hati menjadi kasar, air bah akan muncul disebelah timur dan keimanan di lingkungan penduduk Hijaz (pada saat itu penduduk Hijaz terutama kaum muslimin Makkah dan Madinah adalah orang-orang yang paling gigih melawan fahaman Wahabi dari sebelah timur / Najed – pen).
9. (Nabi s a w berdo’a) Ya Allah, berikan kami berkah dalam negara Syam dan Yaman, para sahabat berkata : Dan dari Najed, wahai Rasulullah, beliau berdo’a: Ya Allah, berikan kami berkah dalam negara Syam dan Yaman, dan pada yang ketiga kalinya beliau s a w bersabda : Di sana (Najed) akan ada keguncangan fitnah serta disana pula akan muncul tanduk syaitan.
10. Akan keluar dari arah timur segolongan manusia yang membaca Al Qur’an namun tidak sampai membersihkan meraka. Ketika putus dalam satu kurun, maka muncul lagi dalam kurun yang lain, hingga adalah mereka yang terakhir bersama-sama dengan dajjal.
Dalam hadits-hadits tsb dijelaskan, bahwa tanda-tanda mereka adalah bercukur (gundul-pacul – pen). Dan ini adalah merupakan nash atau perkataan yang jelas ditujukan kepada kaum khawarijin yang datang dari arah timur, yakni para penganut Ibnu Abdil Wahab, karena dia telah memerintahkan setiap pengikutnya bercukur rambut kepalanya hingga mereka yang mengikut kepadanya tidaklah dibolehkan berpaling dari majelisnya sebelum melakukan perintah tsb (bercukur – gundul pacul). Hal seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya dari aliran-aliran SESAT lainnya.
Oleh sebab itu, hadits-hadits tsb jelas ditujukan kepada mereka, sebagaimana apa yang telah dikatakan oleh Sayyid Abdurrahman Al-Ahdal, seorang mufti di Zubaid. Beliau r a berkata : “Tidak usah seseorang menulis suatu buku untuk menolak Ibnu Abdil Wahhab,
akan tetapi sudah cukup ditolak oleh hadits-hadits Rasulullah s a w itu sendiri yang telahmenegaskan bahwa tanda-tanda mereka adalah bercukur (gundul), karena ahli bid’ah sebelumnya tidaklah pernah berbuat demikian selain mereka. Adapun mengenai sabda Nabi s a w yang mengisyaratkan bahwa akan ada dari arah timur (Najed – pen) keguncangan dan dua tanduk syaithon, maka sebagian ulama mengatakan bahwa yang dimaksud dengan dua tanduk syaithon itu tiada lain adalah Musailamah Al-Kadzdzab dan Muhammad Ibn Abdil Wahhab.
Sebagian ahli sejarah menyebutkan peperangan BANY HANIFAH, mengatakan : Di akhir zaman nanti akan keluar di negeri Musailamah seorang lelaki yang menyerukan agama selain agama Islam. Ada beberapa hadits yang didalamnya menyebutkan akan timbulnya fitnah, diantaranya adalah :
1. Darinya (negeri Musailamah dan Muhammad bin Abdul Wahhab) fitnah yang besar yang ada dalam ummatku, tidak satupun dari rumah orang Arab yang tertinggal kecuali dimasukinya, peperangan bagaikan dalam api hingga sampai keseluruh Arab, sedang memeranginya dengan lisan adalah lebih sangat (bermanfaat – pen) daripada menjatuhkan pedang.
2. Akan ada fitnah yang menulikan, membisukan dan membutakan, yakni membutakan penglihatan manusia didalamnya sehingga mereka tidak melihat jalan keluar, dan menulikan dari pendengaran perkara hak, barang siapa meminta dimuliakan kepadanya maka akan dimuliakan.
3. Akan lahir syaithon dari Najed, Jazirah Arab akan goncang lantaran fitnahnya.
Al-Allamah Sayyid Alwi bin Ahmad bin Hasan bin Al-Quthub As-Sayyid Abdullah Al-Haddad Ba’Alawi didalam kitabnya :”Jalaa’uzh zhalaam fir rarrdil Ladzii adhallal ‘awaam” sebuah kitab yang agung didalam menolak faham wahabi, beliau r a menyebutkan didalam kitabnya sejumlah hadits, diantaranya ialah hadits yang diriwayatkan oleh Abbas bin abdul Muthalib
r a sbb :
“Akan keluar di abad kedua belas nanti dilembah BANY HANIFAH seorang lelaki, tingkahnya seperti pemberontak, senantiasa menjilat (kepada penguasa Sa’ud – pen) dan menjatuhkan dalam kesusahan, pada zaman dia hidup banyak kacau balau, menghalalkan harta manusia, diambil untuk berdagang dan menghalalkan darah manusia, dibunuhnya manusia untuk kesombongan, dan ini adalah fitnah, didalamnya orang-orang yang hina dan rendah menjadi mulia (yaitu para petualang & penyamun digurun pasir – pen), hawa nafsu mereka saling berlumba tak ubahnya seperti berlumbanya anjing dengan pemiliknya”.
Kemudian didalam kitab tersebut Sayyid Alwi menyebutkan bahwa orang yang tertipu ini tiada lain ialah Muhammad bin Abdul Wahhab dari Tamim. Oleh sebab itu hadits tersebut mengandung suatu pengertian bahwa Ibnu Abdul Wahhab adalah orang yang datang dari ujung Tamim, dialah yang diterangkan hadits Nabi s a w yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Abu Sa’id Al-Khudri r a bahwa Nabi s a w bersabda :
“Sesungguhnya diujung negeri ini ada kelompok kaum yang membaca Al Qur’an, namun tidak sampai melewati kerongkongan mereka, mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya, mereka membunuh pemeluk Islam dan mengundang berhala-berhala (Amerika, Inggeris dan kaum Zionis baik untuk penggalian berhala purbakala atau untuk kepentingan yang lain – pen), seandainya aku menjumpai mereka tentulah aku akan membunuh mereka seperti dibunuhnya kaum ‘Ad.
Dan ternyata kaum Khawarij ini telah membunuh kaum muslimin dan mengundang ahli berhala (Zionis dan konco-konconya – pen). Ketika Ali bin Abi Thalib dipenggal oleh kaum khawarij, ada seorang lelaki berkata : “Segala Puji bagi Allah yang telah melahirkan mereka dan menghindarkan kita dari mereka”. Kemudian Imam Ali berkata : “Jangan begitu, demi Tuhan yang diriku berada didalam Kekuasaan-Nya, sungguh diantara mereka ada seorang yang dalam tulang rusuknya para lelaki yang tidak dikandung oleh perempuan, dan yang terakhir diantara mereka adalah bersama dajjal.
Ada hadits yang diriwayatkan oleh Abubakar didalamnya disebutkan BANY HANIFAH, kaum Musailamah Al-Kadzdzab, Beliau s a w berkata : “Sesungguhnya lembah pegunungan mereka senantiasa menjadi lembah fitnah hingga akhir masa dan senantiasa terdapat fitnah dari para pembohong mereka sampai hari kiamat”.
Dalam riwayat lain disebutkan :
“Celaka-lah Yamamah, celaka karena tidak ada pemisah baginya” Di dalam kitab Misykatul Mashabih terdapat suatu hadits berbunyi sbb : “Di akhir zaman nanti akan ada suatu kaum yang akan membicarakan kamu tentang apa-apa yang belum pernah kamu mendengarnya, begitu juga (belum pernah) bapak-bapakmu (mendengarnya), maka berhati-hatilah jangan sampai menyesatkan dan memfitnahmu”.
Allah SWT telah menurunkan ayat Al Qur’an berkaitan dengan BANY TAMIM sbb :
“Sesungguhnya orang-orang yang memanggil kamu dari luar kamar (mu) kebanyakan mereka tidak mengerti”.
(QS. 49 Al-Hujurat : 4).
Juga Allah SWT menurunkan ayat yang khitabnya ditujukan kepada mereka sbb : “Jangan kamu semua mengangkat suaramu diatas suara Nabi”. (QS. 49 Al-Hujurat 2)
Sayyid Alwi Al-Haddad mengatakan : “Sebenarnya ayat yang diturunkan dala kasus BANY HANIFAH dan mencela BANY TAMIM dan WA”IL itu banyak sekali, akan tetapi cukuplah sebagai bukti buat anda bahwa kebanyakan orang-orang Khawarij itu dari mereka, demikian pula Muhammad bin Abdul Wahhab dan tokoh pemecah belah ummat, Abdul Aziz bin Muhammad bin Su’ud adalah dari mereka”.
Diriwayatkan bahwa Nabi s a w bersabda : “Pada permulaan kerasulanku aku senantiasa menampakkan diriku dihadapan kabilah-kabilah pada setiap musim dan tidak seorangpun yang menjawab dengan jawaban yang lebih buruk dan lebih jelek daripada penolakan BANY HANIFAH”.
Sayyid Alwi Al-Haddad mengatakan : “Ketika aku sampai di Tha’if untuk ziarah ke Abdullah Ibnu Abbas r a, aku ketemu dengan Al-Allamah Syeikh Thahir Asy-Syafi’i, dia memberi tahukan kepadaku bahwa dia telah menulis kitab guna menolak faham wahabi ini dengan judul : “AL-INTISHARU LIL AULIYA’IL ABRAR”. Dia berkata kepadaku : “Mudah-mudahan lantaran kitab ini Allah memberi mafa’at terhadap orang-orang yang hatinya belum kemasukan bid’ah yang datang dari Najed (fahaman Wahabi), adapun orang yang hatinya sudah kemasukan maka tak dapat diharap lagi kebahagiannnya, karena ada sebuah hadits riwayat Bukhari : ‘Mereka keluar dari agama dan tak akan kembali’. Sedang yang dinukil sebagian ulama yang isinya mengatakan bahwa dia (Muhammad bin Abdul Wahhab) adalah semata-mata meluruskan perbuatan orang-orang Najed, berupa anjuran terhadap orang-orang Baduy untuk menunaikan sholat jama’ah, meninggalkan perkara-perkara keji dan merompak ditengah jalan, serta menyeru kemurnian tauhid, itu semua adalah tidak benar.
Memang nampaknya dari luar dia telah meluruskan perbuatan manusia, namun kalau ditengok kekejian-kekejiannya dan kemungkaran-kemungkaran yang dilakukannya berupa :
1. Mengkafirkan ummat sebelumnya selama 600 tahun lebih (yakni 600 sebelum masa Ibnu Taimiyah dan sampai masa Wahabi, jadi sepanjang 12 abad lebih- pen).
2. Membakar kitab-kitab yang relatif amat banyak (termasuk Ihya’ karya Al-Ghazali)
3. Membunuh para ulama, orang-orang tertentu & masyarakat umum.
4. Menghalalkan darah dan harta mereka (karena dianggap kafir – pen)
5. Melahirkan jisim bagi Dzat Allah SWT.
6. Mengurangi keagungan Nabi Muhammad s a w, para Nabi & Rasul a s serta para Wali r a
7. Membongkar makam mereka dan menjadikan sebagai tempat membuang kotoran (toilet).
8. Melarang orang membaca kitab “DALAA’ILUL KHAIRAT”, kitab Ratib dan dzikir-dzikir, kitab-kitab maulid Dziba’.
9. Melarang membaca Shalawat Nabi s a w diatas menara-menara setelah melakukan adzan, bahkan telah membunuh siapa yang telah melakukannya.
10. Menyuap orang-orang bodoh dengan doktrin pengakuan dirinya sebagai nabi dan memberi pengertian kepada mereka tentang kenabian dirinya dengan tutur kata yang manis.
11. Melarang orang-orang berdo’a setelah selesai menunaikan sholat.
12. Membagi zakat menurut kemauan hawa nafsunya sendiri.
13. Dia mempunyai i’tikad bahwa Islam itu sempit.
14. Semua makhluk adalah syirik.
15. Dalam setiap khutbah dia berkara bahwa bertawasul dengan para Nabi, Malaikat dan para Wali adalah kufur.
16. Dia mengkafirkan orang yang mengucapkan lafadz : “maulana atau sayyidina” terhadap seseorang tanpa memperhatikan firman Allah yang berbunyi :
“Wasayyidan” dan sabda Nabi s a w kepada kaum anshar : “Quumuu li sayyidikum”, kata sayyid didalam hadits ini adalah shahabat Sa’ad bin Mu’adz.
17. Dia juga melarang orang ziarah ke makam Nabi s a w dan menganggap Nabi s a w itu seperti orang mati lainnya.
18. Mengingkari ilmu Nahwu, lughat dan fiqih, bahkan melarang orang untuk mempelajarinya karena ilmu-ilmu tsb dianggap bid’ah.
Dari ucapan dan perbuatan-perbuatanya itu jelas bagi kita untuk menyakini bahwa dia telah keluar dari kaidah-kaidah Islamiyah, karena dia telah menghalkan harta kaum muslimin yang sudah menjadi ijma’ para ulama salafushsholeh tentang keharamannya atas dasar apa yang telah diketahui dari agama, mengurangi keagungan para Nabi dan Rasul, para wali dan orang-orang sholeh, dimana menurut ijma’ ulama’ keempat mazhab Ahlissunnah wal jama’ah / mazhab Salafushsholeh bahwa mengurangi keagungan seperti itu dengan sengaja adalah kufur, demikian kata sayyid Alwi Al-Haddad”.
Dia berusia 95 tahun ketika mati dengan mempunyai beberapa orang anak yaitu Abdullah, Hasan, Husain dan Ali mereka disebut dengan AULADUSY SYEIKH atau PUTRA-PUTRA MAHA GURU AGUNG (menurut terminologi yang mereka punyai ini adalah bentuk pengkultus-individuan, mengurangi kemuliaan para Nabi dan Rasul tapi memuliakan dirinya sendiri – dimana kekonsistensiannya ? – pen).
Mereka ini mempunyai anak cucu yang banyak dan kesemuanya itu dinamakan AULADUSY SYEIKH sampai sekarang. Hanya kepada Allah jualah kita pintakan semoga mereka diberikan petunjuk menuju jalan kebenaran (inilah pengikut Salaf yang sejati tidak pernah mendo’akan kejelekan kepada siapa saja yang telah mengucapkan kalimat Syahadat. mendo’a untuk kejelekan enggak pernah apalagi mengkafirkan atau memusyrikkan sesama muslim – pen)
Dari kitab : Durarus Saniyah fir Raddi alal Wahabiyah.
Karya : Syeikhul Islam As-Sayyid Al-Allamah Al-Arif
Billah Ahmad bin Zaini Dahlan Asy-Syafi’i.
Ada lagi perkara yang tidak disebutkan oleh penulis diatas yaitu :
1. Melarang penggunaan alat pengeras untuk adzan atau dakwa atau apapun.
2. Melarang penggunaan telpon.
3. Melarang mendengarkan radio dan TV
4. Melarang melagukan adzan.
5. Melarang melagukan / membaca qasidah
6. Melarang melagukan Al Qur’an seperti para qori’ dan qari’ah yakni yang seperti dilagukan oleh para fuqoha
7. Melarang pembacaan Burdah karya imam Busiri rahimahullah
8. Melarang mengaji “sifat 20” sebagai yang tertulis dalam kitab Kifatayul Awam, Matan Jauharatut Tauhid, Sanusi dan kitab-kitab Tauhid Asy’ari / kitab-kitab Ahlissunnah Wal Jama’ah, karena tauhid kaum Wahabi berkisar Tauhid “Rububiyah & Iluhiyah” saja.
9. Imam Masjidil Haram hanya seorang yang ditunjuk oleh institusi kaum Wahabi saja, sedang sebelum Wahabi datang imam masjidil Haram ada 4 yaitu terdiri dari ke 4 madzhab Ahlussunnah yaitu Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali. Inilah apakah benar kaum Wahabi sebagai madzhab Ahlissunnah yang melarang madzhab Ahlissunnah, tepatnya Wahabi adalah : “MADZHAB YANG MENGHARAMKAN MADZHAB”.
10. Melarang perayaan Maulid Nabi pada setiap bulan Rabiul Awal.
11. Melarang perayaan Isra’ Mi’raj yang biasa dilaksanakan setiap malam 27 Rajab, jadi praktis tidak ada hari-hari besar Islam
12. Semua tarekat sufi dilarang tanpa kecuali.
13. Membaca dzikir “La Ilaaha Illallah” bersama-sama setelah shalat dilarang
14. Imam dilarang membaca Bismillah pada permulaan Fatihah dan melarang pembacaan Qunut pada shalat subuh.
Jika demikian apa bedanya dengan kaum PRIMITIF ?. Dasar Baduy jahil, tahu agama sedikit sudah dimodifiednya.
Diantara kekejaman dan kejahilan kaum Wahabi adalah meruntuhkan kubah-kubah diatas makam sahabat-sahabat Nabi s a w yang berada di Mu’ala (Makkah), di Baqi’ & Uhud (Madinah) semuanya diruntuhkan dan diratakan dengan tanah dengan mengunakan dinamit penghancur. Demikian juga kubah diatas tanah dimana Nabi s aw dilahirkan, yaitu di Suq al Leil di ratakan dengan tanah dengan menggunakan dinamit dan dijadikan tempat parkir unta, saat ini karena hebatnya desakan kaum muslimin maka khabarnya dibangun perpustakaan. Benar-benar kaum Wahabi itu golongan paling jahil diatas muka bumi ini. Tidak pernah menghargai peninggalan sejarah dan menghormati nilai-nilai luhur Islam
Alkubbatul Khadra atau kubah hijau dimana Nabi Muhammad s a w dimakamkan juga akan didinamit dan diratakan dengan tanah tapi karena ancaman kaum muslimin maka orang-orang biadab itu menjadi takut dan mengurungkan niatnya. Semula seluruh yang
menjadi manasik haji itu akan dimodified termasuk maqam Ibrahim akan digeser tapi karena banyak yang menentang termasuk Sayyid Almutawalli Syakrawi dari Mesir maka dipendamkanya.
2. MEMBONGKAR FAKTA SEJARAH HITAM WAHHABI BERTINDAK MEMBUNUH UMAT ISLAM
( Edisi Sejarah Hitam Wahhabi Di Kota Thoif )
1- WAHHABI MENYERANG KOTA THOIF SETELAH MENAWAN PEMERINTAHAN ASY-SYARIF GHOLIB HAKIM MEKAH PADA ZUL QAEDAH TAHUN 1217H BERSAMAAN 1802M KEMUDIAN WAHHABI MEMBUNUH PENDUDUK THOIF TERMASUK WANITA DAN KANAK-KANAK DAN WAHHABI TURUT MENYEMBELIH BAYI YANG MASIH DIPANGKUAN IBUNYA.( Rujuk fakta sejarah tersebut dalam kitab berjudul Kasyfu Al-Irtiyab seperti yang telah discan di atas pada mukasurat 18 karangan Muhammad Muhsin Al-Amin dan beliau turut menukilkan kenyataan yang sama dari Mufti Mekah Ahmad Bin Zaini Dahlan )
2- WAHHABI MEMBUNUH UMAT ISLAM DI DALAM MASJID-MASJID & RUMAH-RUMAH DAN WAHHABI BERTINDAK MENGEJAR SESIAPA YANG LARI DARI SERANGAN MEREKA LALU MEMBUNUH KEBANYAKAN MEREKA YANG LARI ITU, WAHHABI JUGA MENGUMPUL SEBAHAGIAN MEREKA TADI DALAM SATU KAWASAN MALANGNYA KEMUDIAN DIPUKUL LEHER MEREKA (BUNUH) DAN SEBAHAGIAN MEREKA DIBAWA OLEH WAHHABI KE SATU LEMBAH BERNAMA WADI ALUJ LANTAS WAHHABI MENINGGALKAN MEREKA DI WADI YANG KOSONG ITU YANG JAUH DARI PERKAMPUNGAN DALAM KEADAAN MEREKA DIBOGELKAN TANPA PAKAIAN ANTARA LELAKI DAN PEREMPUAN.
( Rujuk fakta sejarah tersebut dalam kitab sejarah berjudul Sofahaat Min Tarikh Al-Jazirah Al-Arabiyah Al-Hadithah pada mukasurat 178 dikumpulkan oleh Dr. Muhammad ‘Audh Al-Khatib )
WAHHABI MEMBUNUH ULAMA ISLAM, FAKTA SEJARAH YANG TIDAK AKAN DILUPAKAN
-SEMASA KEBANGKITAN WAHHABI DI KOTA THOIF MEREKA TURUT BERTINDAK GANAS TERHADAP ULAMA ISLAM DI KOTA THOIF DAN ULAMA ISLAM YANG BERADA BERHAMPIRAN DENGANNYA TERMASUK ULAMA ISLAM DI MEKAH DAN MADINAH MATI DIBUNUH OLEH WAHHABI BERDASARKAN FAKTA SEJARAH TEPAT.
PADA MASA ITU WAHHABI TELAH MEMBUNUH DAN MENYEMBELIH ULAMA ISLAM TERLALU RAMAI ANTARA ULAMA ISLAM YANG DIBUNUH OLEH WAHHABI ADALAH:
1- MUFTI MEKAH AL-MUKARRAMAH WAKTU YANG SAMA MERUPAKAN SEORANG MUFTI MEKAH DALAM MAZHAB ASY-SYAFI’IYYAH BERNAMA SYEIKH ABDULLAH AZ-ZAWAWI TELAH MATI DIBUNUH OLEH WAHHABI DENGAN KEJAM DIHADAPAN RUMAHNYA DENGAN CARA MENYEMBELIH MUFTI TERSEBUT.
2- SEORANG QODHI (TUAN KADI) BERNAMA ABDULLAH ABU AL-KHOIR JUGA MATI DIBUNUH OLEH WAHHABI KETIKA ITU.3- SYEIKH JA’FAR ASY-SYAIBY DAN BEBERAPA ULAMA ISLAM BERSAMANYA DIBUNUH OLEH WAHHABI DENGAN CARA PENYEMBELIHAN KEJAM OLEH KETUA DAN BALA TENTERA WAHHABI KETIKA ITU.KESEMUA PERISTIWA KEJAM TADI BERLAKU PADA TAHUN 1217H BERSAMAAN 1802M
Sila rujuk fakta sejarah kekejaman Wahhabi tersebut dalam kitab sejarah yang mu’tadil berjudul Al-Awroq Al-Baghdadiyyah Fi Al-Hawadith An-Najdiyyah karangan ulama sejarah bernama As-Said Ibrahim Ar-Rawi Ar-Rifa’iy pada mukasurat 2-4 percetakan An-Najah di Baghdad Iraq Tahun cetakan 1345Hijriyyah ).
FAKTA SEJARAH MEMBUKTIKAN KEZALIMAN WAHHABI DI MEKAH AL-MUKARRAMAH MEMBUNUH UMAT ISLAM BERDASARKAN BUKU SEJARAH WAHHABI SENDIRI(Edisi Sejarah HITAM Wahhabi Di Mekah Al-Mukarramah)
Wahhabi menyerang kota Thoif dan membunuh umat Islam dan ulamanya disana. Wahhabi menyerang tanah yang mulia Mekah Al-Mukarramah pula tahun 1803M : 1218H seperti yang dinyatakan oleh pengkaji sejarah Abdullah bin Asy-Syarif Husain dalam kitabnya berjudul Sidqul Akhbar Fi Khawarij Al-Qorni Thaniy ‘Asyar. Manakala pengkaji sejarah Wahhabi bernama Uthman Ibnu Basyir Al-Hambaly An-Najdy menyatakan kejadian tersebut berlaku pada tahun 1220H dalam kitabnya Tarikh Najad. Dalam kedua-dua kita sejarah tadi menceritakan kezaliman Wahhabi di tanah suci Mekah antaranya:
KEZALIMAN DILAKUKAN OLEH WAHHABI DI KOTA MEKAH:-
( RUJUK FAKTA SEJARAH DI ATAS YANG DINYATAKAN TADI DALAM KITAB PENGKAJI WAHHABI SENDIRI BERNAMA UTHMAN IBNU BASYIR AL-HAMBALY AN-NAJDY DALAM KITABNYA BERJUDUL ‘INWAN AL-MAJDY FI TARIKH NAJAD JUZUK 1 MUKASURAT 135, RUJUK JUGA KITAB YANG TELAH DISCAN DI ATAS ).
– Ibu-ibu penduduk kota Mekah dipaksa menjual harta hak milik masing-masing untuk menebus kembali anak-anak mereka yang masih kecil ditangkap oleh Wahhabi.- Penduduk Mekah kelaparan kerana keadaan begitu zalim dilakukan oleh Wahhabi sehingga kanak-kanak mati kelaparan berkelimpangan mayat-mayat mereka.
– Pengkaji sejarah & merupakan golongan Wahhabi juga (Uthman An-Najdy) menyatakan bahawa Wahhabi menjual daging-daging keldai dan bangkai kepada penduduk Islam Mekah dengan harga yang tinggi dalam keadaan mereka kelaparan. Sungguh dihina umat Islam Mekah ketika itu.
Sungguh Nabi SAW telah memberitakan akan datangnya Faham Wahabi ini dalam beberapa hadits, ini merupakan tanda kenabian beliau SAW dalam memberitakan sesuatu yang belum terjadi. Seluruh hadits-hadits ini adalah shahih, sebagaimana terdapat dalam kitab shahih BUKHARI & MUSLIM dan lainnya.
Diantaranya: “Fitnah itu datangnya dari sana, fitnah itu datangnya dari arah sana,” sambil menunjuk ke arah timur (Najed). (HR. Muslim dalam Kitabul Fitan) “Akan keluar dari arah timur segolongan manusia yang membaca Al-Qur’an namun tidak sampai melewati kerongkongan mereka (tidak sampai ke hati), mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya, mereka tidak akan bisa kembali seperti anak panah yang tak akan kembali ketempatnya, tanda-tanda mereka ialah bercukur (Gundul).” (HR Bukho-ri no 7123, Juz 6 hal 20748).Hadis ini juga diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Majah, Abu Daud, dan Ibnu Hibban. Nabi SAW pernah berdo’a: “Ya Allah, berikan kami berkah dalam negara Syam dan Yaman,” Para sahabat berkata: Dan dari Najed, wahai Rasulullah, beliau berdo’a: “Ya Allah, berikan kami berkah dalam negara Syam dan Yaman,”
dan pada yang ketiga kalinya beliau SAW bersabda: “Di sana (Najed) akan ada keguncangan fitnah serta di sana pula akan muncul tanduk syaitan.” Dalam riwayat lain dua tanduk syaitan.Dalam hadits-hadits tersebut dijelaskan, bahwa tanda-tanda mereka adalah bercukur (gundul). Dan ini adalah merupakan nash yang jelas ditujukan kepada para penganut Muhammad bin Abdul Wahab, karena dia telah memerintahkan setiap pengikutnya mencukur rambut kepalanya hingga mereka yang mengikuti tidak diperbolehkan berpaling dari majlisnya sebelum bercukur gundul. Hal seperti ini tidak pernah terjadi pada aliran-aliran sesat lain sebelumnya.
Seperti yang telah dikatakan oleh Sayyid Abdurrahman Al-Ahdal: “Tidak perlu kita menulis buku untuk menolak Muhammad bin Abdul Wahab, karena sudah cukup ditolak oleh hadits-hadits Rasulullah SAW itu sendiri yang telah menegaskan bahwa tanda-tanda mereka adalah bercukur (gundul), karena ahli bid’ah sebelumnya tidak pernah berbuat demikian.”
Al-Allamah Sayyid AIwi bin Ahmad bin Hasan bin Al-Quthub Abdullah AI-Haddad menyebutkan dalam kitabnya Jala’uzh Zholam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abbas bin Abdul Muthalib dari Nabi SAW: “Akan keluar di abad kedua belas (setelah hijrah) nanti di lembah BANY HANIFAH seorang lelaki, yang tingkahnya bagaikan sapi jantan (sombong), lidahnya selalu menjilat bibirnya yang besar, pada zaman itu banyak terjadi kekacauan, mereka menghalalkan harta kaum muslimin, diambil untuk berdagang dan menghalalkan darah kaum muslimin” AI-Hadits.
BANY HANIFAH adalah kaum nabi palsu Musailamah Al-Kadzdzab dan Muhammad bin Saud. Kemudian dalam kitab tersebut Sayyid AIwi menyebutkan bahwa orang yang tertipu ini tiada lain ialah Muhammad bin Abdul Wahab.Adapun mengenai sabda Nabi SAW yang mengisyaratkan bahwa akan ada keguncangan dari arah timur (Najed) dan dua tanduk setan, sebagian, ulama mengatakan bahwa yang dimaksud dengan dua tanduk setan itu tiada lain adalah Musailamah Al-Kadzdzab dan Muhammad Ibn Abdil Wahab. Pendiri ajaran wahabiyah ini meninggal tahun 1206 H / 1792 M.

No comments:

Post a Comment

Tinggalkan Mesej