Whatsap Saya

Jawatan Kosong Kerajaan & Swasta Terkini 2020

koleksi kitab

Sunday, November 29, 2015

Belajar lah sirah Nabi Nabi dan Rasul rasul terdahulu sebelum menilai perjuangan Islam sekarang

Ingat kembali sejarah perjuangan Nabi Nabi dan Rasul Rasul terdahulu.
Perjuangan mereka bukan bermatlamatkan Kemenangan Fizikal.
Ramai antara mereka yg mati dibunuh. Ada juga perjuangan mereka tidak menang pun melawan puak toghut , munaafiq dan kuffaar.
Nabi Yahya Mati dibunuh.
Nabi Musa dan kaumnya menjadi pelarian dan sesat dan menghudi di Padang Teh (padang pasir sinai ) selama 40 tahun.
Ada lagi beberapa Nabi dan Kaumnya tak menang secara fizikal. Tapi mereka menang di segi Rohani dan spiritual ( menang di sisi Allah )
Ada setengah Nabi langsung tiada pengikut , Ada setengah cuma ada seorang pengikut.
Adakah Para Nabi dan Rasul Rasul ini gagal ?
Mereka tak layak digelar Nabi / Rasul dek kerana kekalahan ini ?
Kiaskanlah dengan perjuangan Islam sekarang .....
Belajar lah sirah Nabi Nabi dan Rasul rasul terdahulu sebelum menilai perjuangan Islam sekarang ...
MENANG DI SISI ALLAH IALAH MEREKA YG ISTIQAAMAH DAN TERUS MENERUS MEMPERTAHANKAN AQIDAH , IMAN DAN ISLAM !

Friday, November 27, 2015

Selain dari itu (bersama Ulama dlm majlis ilmu) , Maka Tiada Jaminan yg Agama mereka akan terpelihara !

Zaman Fitnah Sedang dlm kemuncak.
Guruku pesan, hendaklah tetap bersama ulama dan majlis Ilmu.
Kerana, aqidah dan pegangan Agama mudah tergelincir di zaman ini.
Maka sesiapa yg istiqaamah bersama Ulama yg sentiasa mengajar hukum hakam agama, insyaAllah dia akan selamat .....!
Selain dari itu (bersama Ulama dlm majlis ilmu) , Maka Tiada Jaminan yg Agama mereka akan terpelihara !!1

Allâh memerintahkan orang-orang yang beriman agar mengembalikan apa yang mereka perselisihkan kepada kepada Allâh dan Rasul-Nya

Allâh Azza wa Jalla berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allâh dan ta'atilah Rasul (Nya), dan ulil amri (ulama dan umaro’) di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allâh (al-Quran) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allâh dan hari kemudian. Yang demikian itu adalah lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. [An-Nisa’/4: 59]
Allâh memerintahkan orang-orang yang beriman agar mengembalikan apa yang mereka perselisihkan kepada kepada Allâh dan Rasul-Nya, jika mereka orang-orang yang beriman. Dan Allâh Azza wa Jalla memberitakan kepada mereka bahwa itu lebih utama bagi mereka di dunia ini, dan lebih baik akibatnya di akhirnya. Ini memuat beberapa perkara, diantaranya :
• Bahwa orang-orang yang beriman terkadang berselisih pada sebagian hukum, dan mereka tidak keluar dari keimanan dengan sebab (perselisihan) itu, jika mereka mengembalikan apa yang mereka perselisihkan kepada Allâh dan Rasul-Nya, sebagaimana Allâh syaratkan terhadap mereka. Dan tidak ada diragukan lagi bahwa ketetapan yang digantungkan dengan suatu syarat, maka ketetapan itu akan hilang dengan sebab ketiadaan syarat tersebut.
• Bahwa firman Allâh “Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu”, meliputi seluruh yang diperselisihkan oleh orang-orang yang beriman dari masalah-masalah agama, yang kecil dan yang besar, yang terang, dan yang samar.
• Manusia telah sepakat bahwa mengembalikan kepada Allâh adalah mengembalikan kepada kitab-Nya, mengembalikan kepada Rasul-Nya adalah mengembalikan kepada diri beliau di saat hidup beliau, dan kepada Sunnahnya setelah beliau wafat.
• Allâh Azza wa Jalla menetap bahwa “mengembalikan apa yang mereka perselisihkan kepada kepada Allâh dan Rasul-Nya” termasuk kewajiban dan konsekuansi iman. Oleh kerananya, jika itu tidak ada, makan imanpun hilang.
SIKAP SEBAHAGIAN UMAT ISLAM
Ketika umat Islam berpecah belah menjadi banyak golongan, dan masing-masing golongan membanggakan apa yang ada padanya, banyak di antara mereka susah diajak bersatu di atas kebenaran. Sebagian mereka bahkan ketika diajak untuk kembali kepada kebenaran, mengikuti al-Qur’ân dan as-Sunnah, mereka membacakan ayat, “Lana a’maaluna walakum a’maalukum (bagi kami amalan kami, dan bagi kamu amalan kamu)”. Seolah-olah mereka telah mengikuti al-Qur’ân dengan sikapnya tersebut. Alangkah aneh sikap mereka itu, menyelisihi al-Qur’ân dengan dalil ayat al-Qur’ân. Tentu dengan pemahaman yang bertentangan dengan maksud al-Qur’ân.
PERKATAAN ITU UNTUK ORANG-ORANG KUFFAR !
Jika kita memperhatikan al-Qur’ân, maka sesungguhnya ayat yang berbunyi “Lana a’maaluna walakum a’maalukum (bagi kami amalan kami, dan bagi kamu amalan kamu)” tidak boleh ditujukan kepada orang Muslim yang mengajak bersatu di atas kebenaran.
Sesungguhnya kalimat tersebut terdapat di tiga tempat di dalam al-Qur’ân, dan semuanya diucapkan oleh orang-orang yang beriman kepada orang-orang kafir. Dan maksud kalimat itu adalah bara’ (berlepas diri) dari orang-orang kafir dan perbuatan mereka.

Malapetaka - RUPANYA FORMULA ITU BERADA DI DALAM DIRI KITA SENDIRI !

Beberapa kisah keikhlasan dan ketulusan hati org dulu dulu
Kisah 1
Umar bin Abdul Aziz, ketika beliau sedang mengerjakan tugas negara malam hari di rumahnya, tiba-tiba anaknya mengetuk pintu kamar. Kemudian beliau membuka pintu dan lampu di kamar tersebut dimatikannya.
Si anak lalu bertanya, “Kenapa lampu engkau matikan , ya Abi ?” lalu beliau menjawab, “Karena minyak pada lampu ini milik negara, tidak layak kita membicarakan urusan keluarga dengan menggunakan harta negara”, begitulah Umar, sangat hati-hatinya karena mengharapkan hidupnya mendapat ridha dan berkah dari Allah swt.
Kisah 2.
Khalifah Umar bin Khathab dari Madinah ke Mekah. Di tengah jalan mereka berjumpa dengan seorang anak gembala yang tampak sibuk mengurus kambing-kambingnya. Seketika itu muncul keinginan Khalifah untuk menguji kejujuran si gembala. Kata Khalifah Umar, “Wahai gembala, juallah kepadaku seekor kambingmu.” “Aku hanya seorang budak, tidak berhak menjualnya,” jawab si gembala. “Katakan saja nanti kepada tuanmu, satu ekor kambingmu dimakan serigala,” lanjut Khalifah. Kemudian si gembala menjawab dengan sebuah pertanyaan, “Lalu, di mana Allah ?”
Khalifah Umar tertegun karena jawaban itu. Sambil meneteskan air mata ia pun berkata, “Kalimat `di mana Allah` itu telah memerdekakan kamu di dunia ini, semoga dengan kalimat ini pula akan memerdekakan kamu di akhirat kelak.” Kisah di atas merupakan gambaran pribadi yang jujur, menjalankan kewajiban dengan disiplin yang kuat, tidak akan melakukan kebohongan walau dijanjikan dengan keuntungan duniawi !
Kisah 3
Bukhari dan Muslim meriwayatkan dalam Shahihnya dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Seorang laki-laki membeli sebidang tanah dari laki-laki lain. Laki-laki pembeli tanah itu menemukan bekas berisi emas di tanah tersebut.
Pembeli berkata kepada penjual, “Ambillah emasmu dariku. Aku hanya membeli tanah darimu dan tidak membeli emasmu.”Pemilik tanah sekaligus penjual menjawab, “Aku menjual tanah dengan apa yang ada padanya kepadamu.” Lalu keduanya berhakim kepada seorang laki-laki. Hakim tersebut bertanya, “Apakah kalian berdua mempunyai anak ?”
Salah satu menjawab, “Aku mempunyai anak laki-laki.” Yang lain menjawab, “Aku mempunyai anak perempuan.” Pengadil berkata, “Nikahkan anak laki-lakimu dengan anak perempuannya. Infakkan kepada keduanya dari harta itu dan bersedekahlah.”
Rayyan AsShafie likes this.
Comments
Ayob Hussin
Write a comment...

News Feed

Baru saya tahu dan sedar selama ini , kejadian malapetaka, kezaliman dari sang penguasa (pemerintah) ADALAH BERPUNCA DARI kesalahan Ummat (Kesalahan kita sendiri ) !
Kita meninggalkan Amar Makruuf Nahi Munkar yakni tidak menyuruh manusia mentaati perintah Allah serta tidak coba mencegah kemunkaran dan maksiat.
Kesalahan paling besar ialah meninggalkan belajar perdu agama ( Usuluddeen ), cabang cabang agama, hukum hakam ibadah serta penyucian diri dari sifat keji.
Gejala di atas lah penyebab utama datangnya bala bencana, kezaliman sang pemerintah, kelaparan, ketakutan dan sebagainya !
Umat tinggalkan amr makruuf nahi munkar, maka Allah balakan dengan didatangkan pemerintah yg zalim dan kejam !
Kita telah terlalu lama mencari bermacam formula, resolusi.. itu ini !
RUPANYA FORMULA ITU BERADA DI DALAM DIRI KITA SENDIRI !
Oleh itu , ubat kepada bencana yg selama ini kita hadapi ialah KEMBALI KEPADA AGAMA ( ALLAH DAN RASUL )
Mustahil semua malapetaka ini akan dapat dilunasi selagi kita tidak kembali kepada ajaran agama
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS. 7:96)
Firman Allah s.w.t.yang bermsksud :
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, maka Allah akan menunjukkan kepadanya jalan keluar dari kesusahan, dan diberikanNya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka, dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, nescaya Allah mencukupkan keperluannya.”
Nah ! formula dari Alquran sudah ada !
Terserah kpd Umat untuk mempraktikkannya !

Monday, November 23, 2015

Wahhabi Dari Kaca Mata Sheikh Ahmad Fatani

Wahhabi Dari Kaca Mata Sheikh Ahmad Fatani

http://al-faedah.blogspot.my/2014/11/wahabi-dari-kaca-mata-sheikh-ahmad.html
“Dan masuk mereka akan Makkah pada tahun 1220. Dan telah menghasarkan [mengepung] mereka itu akan Makkah hingga lapar ahlinya dan makan setengah mereka itu akan anjing. Kemudian masuk mereka itu akan dia dan merentah mereka itu padanya 7 tahun. Dan adalah pada masa itu Daulah ‘Aliyyah Uthmaniyyah8 di dalam huru-hara yang amat sangat.” - Sheikh Ahmad al-Fathani

Sheikh Ahmad al-Fathani: Wahhabi Itu golongan pelampauMazhab Yang Jahat, Keji dan Celaka, jalan yang sesat dan aqidah yang mudarat
Ini adalah sebahagian petikan daripada kitab ‘Hadiqatu al-Azhar wa ar-Rayahin’, karangan seorang alim lagi terkenal di dalam dunia Melayu dan Islam, menguasai pelbagai bidang ilmu, mempunyai murid-murid yang tersohor, serta para guru termasyhur, Sheikh Ahmad al-Fathani.

[Wahhabi Dari Kaca Mata Sheikh Ahmad Fatani] 
“II. Dan setengah daripadanya fitnah taifah Wahabiyyah yang melampau mereka itu hingga merentah mereka itu akan dua Tanah Haram yang mulia. Dan mereka itu satu kaum yang mempunyai mazhab yang jahat dan jalan yang sesat dan i’tiqad yang mudarat.”

[Muhammad Ibn Abdul Wahhab Dari Kaca Mata Sheikh Ahmad Fatani]
“Dan adalah yang menghantar [penganjur] mazhab mereka itu yang keji dan yang meringkahkan dia, Muhammad anak Abdul Wahab dan asalnya daripada masyriq [timur: Najd] daripada Bani Tamim dan adalah permulaan pekerjaannya bahawa ia setengah daripada mereka yang menuntuti ilmu di negeri Madinatu al-Munawwarah ‘ala sahibiha afdalu as-salati wa as-salam.”
[Ulama’ Telah Pun Menjangkakan Kejahatan Muhammad Ibn Abdul Wahhab Dan Menghalang Orang Ramai Daripada Mengikut Beliau]
“Dan adalah bapanya laki-laki yang soleh, demikian lagi saudaranya. Dan adalah bapanya dan saudaranya dan sekelian guru-gurunya memfirasat mereka itu padanya bahawa sanya lagi akan jadi daripadanya sesat dan menyesat dan zaigh dan ilhad dari kerana barang yang diketahui oleh mereka itu daripada perkataannya dan perbuatannya dan bantah-bantahannya pada kebanyakan daripada beberapa banyak masalah. Maka adalah mereka itu menakutkan akan manusia hampir kepadanya. Maka tahqiq oleh Allah Ta‘ala akan firasat mereka itu.”

[Sikap dan Pegangan Penganut Ajaran Wahhabi Yang Menyesatkan Orangramai]

“Maka meringkah ia bagi dirinya akan mazhab yang sesat dan menyalahi ia akan segala imam agama dan menyesat ia akan segala yang jahilin dan mengkafirkan ia akan segala mereka yang tiada mengikut mazhabnya daripada mukminin. Dan menghukum ia dengan syirik mereka yang ziarah kan Qubur Nabi SAW dan auliya’ dan solihin, dan yang bertawassul dengan mereka itu.

Dan mengharamkan ia akan berselawat atas Nabi SAW dan beberapa i’tiqad yang lain daripada demikian itu, dan bahawasa segala manusia telah kufur mereka itu daripada masa hijrah 600 tahun sehingga kepada masanya itu. Dan ialah yang membaharukan bagi mereka itu akan Islam mereka itu. Dan mentaklif [mengarang] ia bagi mereka itu beberapa risalah dan mendatang ia dengan beberapa ibarat da beberapa dalil atas fahamnya yang sesat dan aqalnya yang tebal. Dan mengkesamaran [meengelirukan] ia dengan demikian itu atas kebanyakan orang awam. Maka mengikut setengah mereka itu akan dia.”


Pelajar Pondok Ahlus Sunnah waljama'ah kritik Dr Asri Wahabi Kaum Muda Dengan Nas Kitab


[Wahhabi Berpakat Dengan Pemerintah dan Merampas Tanah Haram]
“Kemudian maka masuk ia kepada setengah raja-raja negeri masyriq dan diam ia di sisi mereka itu, mengaya-gaya [memujuk] ia akan mereka itu hingga tertipu daya mereka itu, maka menolong mereka itu akan dia. Dan tasallit [menguasai] mereka itu atas beberapa qaryah dan negeri hingga memerang mereka itu akan beberapa negeri yang besar-besar dan memilik mereka itu akan dua Tanah Haram yang mulia dan segala qura[kampong] keduanya.”

[Wahhabi Menghancurkan Kesan Sejarah Islam Dan Merompak Harta Umat Islam]
“Dan meroboh mereka itu akan segala qubbah tempat yang mulia-mulia dan kubur solihin, dan mengerasi mereka itu akan manusia atas masuk kepada mazhab mereka itu yang celaka. Dan merampas mereka itu akan segala pakaian Qubur Nabi dan segala barang yang di dalam qubbahnya yang maha mulia SAW dan segala barang di dalam Kaabah daripada segala perkakas dan perhiasan yang indah-indah.”

[Wahhabi Menawan Tanah Mekah]
“Dan masuk mereka akan Makkah pada tahun 1220. Dan telah menghasarkan [mengepung] mereka itu akan Makkah hingga lapar ahlinya dan makan setengah mereka itu akan anjing. Kemudian masuk mereka itu akan dia dan merentah mereka itu padanya 7 tahun. Dan adalah pada masa itu Daulah ‘Aliyyah Uthmaniyyah di dalam huru-hara yang amat sangat.”

[Kejatuhan Wahhabi - Pada Kali Pertama - Sebelum Kebangkitan Semula Selepas Perang Dunia Pertama]

“Kemudian keluar titah daripada Sultan kepada Muhammad Ali Pasha, Raja Masir dengan suruh memerangkan mereka itu. Maka diperangkan mereka itu hingga dibinasakan dan dihilangkan daulah mereka itu dan ditawankan raja mereka itu yang bernama Abdullah Ibnu Saud dan beberapa perdana menterinya dan dibawakan mereka itu ke Masir, kemudian ke Istanbul. Maka diarakkan mereka itu kemudian dibunuhkan mereka itu.”

Sumber bagi teks: Kemerosotan Kerajaan Uthmaniyyah- Suatu Sorotan Berdasarkan Tulisan Syaikh Ahmad Bin Muhammad Zain al-Fatani (1857- 1908) oleh Abdullah Zaidi Bin Hassan

http://al-faedah.blogspot.my/2014/11/wahabi-dari-kaca-mata-sheikh-ahmad.html

APA PENDAPAT WANITA SYRIA TENTANG PARA LELAKI YANG MENINGGALKAN MEDAN JIHAD DAN MEMILIH MENJADI PENGUNGSI DI EROPAH ?

Raja Kaio
1 hr
APA PENDAPAT WANITA SYRIA TENTANG PARA LELAKI YANG MENINGGALKAN MEDAN JIHAD DAN MEMILIH MENJADI PENGUNGSI DI EROPAH?
Wartawan Bilal Abdul Kareem melawat kem-kem pelarian di Syria untuk mengetahui bagaimana pendapat para wanita Syria tentang orang-orang yang telah meninggalkan Negara dan mencari perlindungan di Eropah dan tempat-tempat lain. Ini adalah apa yang mereka katakan ...
1. Aku sangat kecewa kepada para lelaki yang pergi. Kami mengalami krisis besar disini. Jadi jika mereka pergi, siapa yang akan memerdekakan kami? Kamilah kehormatan mereka.
Aku punya 5 rakan yang ayahnya syahid. Siapa yang akan membalas tindakan ini untuk mereka? Atau isteri para Syuhada, siapa yang akan membalas untuk mereka?
2. Demi Allah perkara ini salah, bukankah ini salah?! Salah jika anda meninggalkan Negara, sangat sukar meninggalkan Negara & keluarga.
Ini sangat sukar, kamu mengusahakan segalanya untuk tidak meninggalkan Negara kami. Dari mana kami berasal? Dari Homs ke sini. Ini memang lebih sukar daripada datang ke Negara Eropah. Walaupun Eropah lebih baik, kami tidak akan pergi ke sana.
Aku punya anak perempuan, dia cacat dan aku tidak punya makanan untuknya. Walaupun aku tidak punya sudu untuk makan! Allah adalah saksi untukku.
3. Menurut pendapatku, Haram meninggalkan Negara. Mereka pergi ketika kami sangat membuthkan! Mereka harusnya mempertahankan Negara.
Mereka harus berdiri bersama para pejuang dan tidak pergi seperti itu! Siapapun yang berbuat seperti ... .Maksudku mereka meninggalkan Negara dan membiarkan orang-orang (rejim Assad dkk) menjajah kami.
Soalan: "Jika ada 10.000 atau lebih pelarian, dan salah satunya adalah seorang lelaki berdiri di depan anda sekarang, apa yang akan anda katakan kepadanya?"
Aku akan berkata pada mereka, segeralah pergi JIHAD! Mereka harus pergi Jihad, mereka harus mempertahankan tanah air mereka.
Kami semua harus bersatu untuk mendapat hak kami kembali.
4. Jika kami bercakap berdasar hukum Islam, ini salah. Meninggalkan Jihad dan menyerah pada musuh.
Tetapi bagi mereka yang hanya ingin kehidupan dan jauh dari Tuhannya, kami mungkin menerima alasan mereka.
Kerana seluruh Negara berpecah belah, terlalu banyak bom, teman kamu menjadi musuh, kami bermusuhan satu sama lain. Ketidakadilan, kematian sangat dekat. Sesiapa ingin pergi dari kehidupan seperti ini.
Tapi siapa saja yang berorientasikan pada akhirat akan bersabar dan mendapat balasan daripada Allah.
5. Demi Allah, itu HARAM! Mereka meninggalkan orang-orang disini. Banyak (pejuang) yang datang dari luar untuk menyelamatkan kami dan mereka (pelarian Syria) sebaliknya pergi meninggalkan kami.