Antara malapetaka meninggalkan amr Ma'ruuf dan Nahi Munkar
1. Tidak dikabulkannya do’a orang-orang yang shalih
Apabila suatu masyarakat mengabaikan amar ma’ruf dan nahi munkar serta tidak mencegah orang yang berbuat zalim dari kezalimannya, maka Allah akan menimpakan siksa kepada mereka dengan tidak mengabulkan do’a mereka.
Sabda Rasulullah saw.: “Demi dzat yang diriku ada di tangan-Nya hendaknya kamu menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, atau Allah akan menimpakan siksa kepadamu kemudian kamu berdo’a kepada-Nya lalu tidak dikabulkan.” (HR. Tirmidzi).
Apabila suatu masyarakat mengabaikan amar ma’ruf dan nahi munkar serta tidak mencegah orang yang berbuat zalim dari kezalimannya, maka Allah akan menimpakan siksa kepada mereka dengan tidak mengabulkan do’a mereka.
Sabda Rasulullah saw.: “Demi dzat yang diriku ada di tangan-Nya hendaknya kamu menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, atau Allah akan menimpakan siksa kepadamu kemudian kamu berdo’a kepada-Nya lalu tidak dikabulkan.” (HR. Tirmidzi).
2. Berhak mendapatkan laknat
Di antara hukuman orang yang mengabaikan amar ma’ruf dan nahi munkar adalah berhak mendapatkan laknat, yakni terusir dari rahmat Allah sebagaimana yang telah menimpa Bani Israil ketika mengabaikan amar ma’ruf dan nahi munkar.
Abu Daud meriwayatkan dalam kitab Sunannya dengan sanadnya dari Abdullah bin Mas’ud ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Pertama kerusakan yang terjadi pada Bani Israil, yaitu seseorang jika bertemu kawannya sedang berbuat kejahatan ditegur: wahai fulan, bertaqwalah pada Allah dan tinggalkan perbuatan yang kamu lakukan, karena perbuatan itu tidak halal bagimu, kemudian pada esok harinya bertemu lagi sedang berbuat itu juga, tetapi ia tidak menegurnya, bahkan ia telah menjadi teman makan minum dan duduk-duduknya. Maka ketika demikian keadaan mereka, Allah menutup hati masing-masing, sebagaimana firman Allah:
“Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putra Maryam. sampai firman Allah (tapi kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik).”
Di antara hukuman orang yang mengabaikan amar ma’ruf dan nahi munkar adalah berhak mendapatkan laknat, yakni terusir dari rahmat Allah sebagaimana yang telah menimpa Bani Israil ketika mengabaikan amar ma’ruf dan nahi munkar.
Abu Daud meriwayatkan dalam kitab Sunannya dengan sanadnya dari Abdullah bin Mas’ud ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Pertama kerusakan yang terjadi pada Bani Israil, yaitu seseorang jika bertemu kawannya sedang berbuat kejahatan ditegur: wahai fulan, bertaqwalah pada Allah dan tinggalkan perbuatan yang kamu lakukan, karena perbuatan itu tidak halal bagimu, kemudian pada esok harinya bertemu lagi sedang berbuat itu juga, tetapi ia tidak menegurnya, bahkan ia telah menjadi teman makan minum dan duduk-duduknya. Maka ketika demikian keadaan mereka, Allah menutup hati masing-masing, sebagaimana firman Allah:
“Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putra Maryam. sampai firman Allah (tapi kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik).”
Kemudian Nabi bersabda: “Tidak, sekali-kali jangan seperti mereka. Demi Allah, kamu harus menyuruh kepada yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar dan mencegah orang yang berbuat zalim, kamu harus mengembalikannya ke jalan hak, dan kamu batasi di dalam hak itu. Atau kalau tidak, Allah akan menutup hatimu, kemudian melaknat kamu sebagaimana melaknat mereka.”
3. Timbulnya perpecahan
Sudah merupakan aksiomatis bahwa kemungkaran yang paling berat dan dan paling keji dapat menjauhkan syari’at Allah dari realitas kehidupan dan ditinggalkannya hukum-hukum Nya dalam kehidupan manusia.
Sudah merupakan aksiomatis bahwa kemungkaran yang paling berat dan dan paling keji dapat menjauhkan syari’at Allah dari realitas kehidupan dan ditinggalkannya hukum-hukum Nya dalam kehidupan manusia.
Apabila hal ini terjadi dan orang-orang diam, tidak mengingkari dan tidak mencegahnya, maka Allah akan menanamkan perpecahan dan permusuhan di kalangan mereka sehingga mereka saling melakukan pembunuhan dan menumpahkan darah. Inilah yang diperingatkan Rasulullah saw kepada umatnya dan beliau mohon perlindungan Allah agar umatnya tidak menemukan hal itu.
Ibnu Majah meriwayatkan dalam kitab Sunannya dengan sanadnya dari Abdullah bin Umar r.a. bahwa ia bekata: Rasulullah saw. datang kepada kami dengan mengatakan: Wahai golongan Muhajirin, Ada lima hal apabila kalian melakukannya, pasti kalian akan ditimpa berbagai macam azab, saya berlindung kepada Allah supaya kalian tidak menemukannya. Tidaklah pemimpin-pemimpin kalian tidak berhukum dengan Al-Qur’an dan memilih hukum selain hukum Allah, kecuali Allah menanamkan perpecahan di antara kalian.”
Ibnu Majah meriwayatkan dalam kitab Sunannya dengan sanadnya dari Abdullah bin Umar r.a. bahwa ia bekata: Rasulullah saw. datang kepada kami dengan mengatakan: Wahai golongan Muhajirin, Ada lima hal apabila kalian melakukannya, pasti kalian akan ditimpa berbagai macam azab, saya berlindung kepada Allah supaya kalian tidak menemukannya. Tidaklah pemimpin-pemimpin kalian tidak berhukum dengan Al-Qur’an dan memilih hukum selain hukum Allah, kecuali Allah menanamkan perpecahan di antara kalian.”
4. Pemusnahan mental
Sebagai kehormatan kepada Nabi Muhammad saw, Allah tidak memusnahkan umat beliau secara fisik sebagaimana yang telah menimpa umat-umat terdahulu seperti kaum Nabi Hud, Shalih, Nuh, Luth dan Syu’aib yang telah mendustakan para Nabi dan mendurhakai perintah Allah. Tetapi bisa saja Allah membinasakan umat Muhammad SAW secara mental.
Sebagai kehormatan kepada Nabi Muhammad saw, Allah tidak memusnahkan umat beliau secara fisik sebagaimana yang telah menimpa umat-umat terdahulu seperti kaum Nabi Hud, Shalih, Nuh, Luth dan Syu’aib yang telah mendustakan para Nabi dan mendurhakai perintah Allah. Tetapi bisa saja Allah membinasakan umat Muhammad SAW secara mental.
Maksudnya umat ini tidak dimusnahkan fisiknya, tetap dalam keadaan hidup, sekalipun melakukan dosa dan maksiat yang menyebabkan kehancuran dan kebinasaan, namun walaupun jumlahnya banyak, kekayaannya melimpah ruah, di sisi Allah tidak ada nilainya sama sekali, musuh-musuhnya tidak merasa takut, serta kawan-kawannya tidak merasa hormat. Inilah yang diberitakan Rasulullah saw. ketika umat ini takut mengatakan yang hak dan tidak mencegah orang yang berbuat zalim dari kezalimannya.
Beliau bersabda: “Apabila kamu melihat umatku tidak mau mengatakan kepada orang yang berbuat zalim di antara mereka: “Kamulah orang yang berbuat zalim,” maka mereka dibiarkan dalam kemaksiatan yang mereka lakukan dalam keadaan hina.” (HR. Ahmad)
5 - Azab yang menyeluruh
Apabila kemaksiatan telah merajalela di tengah-tengah masyarakat, sedangkan orang-orang yang shalih tidak berusaha mengingkari dan membendung kerusakan tersebut, maka Allah SWT akan menimpakan azab kepada mereka secara menyeluruh baik orang-orang yang jahat maupun orang-orang yang shalih. Firman Allah:
Apabila kemaksiatan telah merajalela di tengah-tengah masyarakat, sedangkan orang-orang yang shalih tidak berusaha mengingkari dan membendung kerusakan tersebut, maka Allah SWT akan menimpakan azab kepada mereka secara menyeluruh baik orang-orang yang jahat maupun orang-orang yang shalih. Firman Allah:
“Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu.Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya” (QS.Al-Anfal [8] ayat 25).
Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab shahihnya dengan sanadnya dari Zainab binti Jahsy bahwa ia bertanya: Wahai Rasulullah, apakah kita akan binasa padahal di tengah-tengah kita ada orang-orang yang shalih? Rasulullah saw. menjawab: “Ya, apabila kemaksitan telah merajalela.”
Abu Bakar r.a. berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya jika orang-orang melihat orang yang berbuat zalim lalu tidak mencegahnya, maka hampir saja menimpakan siksa secara menyeluruh kepada mereka”. (HR. Tirmidzi).
Perkara yg wajib dan suruhan Allah jangan buat main main, bila dah rakyat bersuara ramai, pemerintah buat tak perduli, Bala bencana akan menimpa ,
Contoh di Acheh dulu, rakyat dan Ulama dah bersuara, tapi pemerintah tak perduli, mereka teruskan agenda maksiat dan munkar, akhirnya apa jadi ?
Cuba lihat contoh MAS , rakyat rata raya tegur kes arak, kes pakaian, tapi tak mereka tak perduli,, maka akhirnya apa jadi ?
Antara Peringatan Allah
سُوۡرَةُ الاٴنعَام
فَلَمَّا نَسُواْ مَا ذُڪِّرُواْ بِهِۦ فَتَحۡنَا عَلَيۡهِمۡ أَبۡوَٲبَ ڪُلِّ شَىۡءٍ حَتَّىٰٓ إِذَا فَرِحُواْ بِمَآ أُوتُوٓاْ أَخَذۡنَـٰهُم بَغۡتَةً۬ فَإِذَا هُم مُّبۡلِسُونَ (٤٤)
Kemudian apabila mereka melupakan apa yang telah diperingatkan mereka dengannya, Kami bukakan kepada mereka pintu-pintu segala kemewahan dan kesenangan, sehingga apabila mereka bergembira dan bersukaria dengan segala nikmat yang diberikan kepada mereka, Kami timpakan mereka secara mengejut (dengan bala bencana yang membinasakan), maka mereka pun berputus asa (dari mendapat sebarang pertolongan).
وَكَم مِّن قَرۡيَةٍ أَهۡلَكۡنَـٰهَا فَجَآءَهَا بَأۡسُنَا بَيَـٰتًا أَوۡ هُمۡ قَآٮِٕلُونَ (٤)
Dan berapa banyak negeri yang Kami binasakan, iaitu datang azab seksa Kami menimpa penduduknya pada malam hari, atau ketika mereka berehat pada tengah hari.
وَإِذَآ أَرَدۡنَآ أَن نُّہۡلِكَ قَرۡيَةً أَمَرۡنَا مُتۡرَفِيہَا فَفَسَقُواْ فِيہَا فَحَقَّ عَلَيۡہَا ٱلۡقَوۡلُ فَدَمَّرۡنَـٰهَا تَدۡمِيرً۬ا (١٦) وَكَمۡ أَهۡلَكۡنَا مِنَ ٱلۡقُرُونِ مِنۢ بَعۡدِ
نُوحٍ۬ۗ وَكَفَىٰ بِرَبِّكَ بِذُنُوبِ عِبَادِهِۦ خَبِيرَۢا بَصِيرً۬ا (١٧) مَّن كَانَ يُرِيدُ ٱلۡعَاجِلَةَ عَجَّلۡنَا لَهُ ۥ فِيهَا مَا نَشَآءُ لِمَن نُّرِيدُ ثُمَّ جَعَلۡنَا لَهُ ۥ
جَهَنَّمَ يَصۡلَٮٰهَا مَذۡمُومً۬ا مَّدۡحُورً۬ا (١٨)
Dan apabila sampai tempoh Kami hendak membinasakan penduduk sesebuah negeri, Kami perintahkan (lebih dahulu) orang-orang yang melampau dengan kemewahan di antara mereka (supaya taat), lalu mereka menderhaka dan melakukan maksiat padanya; maka berhaklah negeri itu dibinasakan, lalu kami menghancurkannya sehancur-hancurnya.
Dan berapa banyak umat-umat yang kami telah binasakan sesudah zaman Nabi Nuh; dan cukuplah Tuhanmu (wahai Muhammad) mengetahui lagi melihat akan dosa-dosa hambaNya.
Sesiapa yang menghendaki (kesenangan hidup) dunia, Kami akan segerakan kepadanya dalam dunia apa yang Kami kehendaki, bagi sesiapa yang Kami kehendaki; kemudian Kami sediakan baginya neraka Jahannam (di akhirat kelak), untuk membakarnya dalam keadaan yang hina lagi tersingkir dari rahmat Allah.
No comments:
Post a Comment
Tinggalkan Mesej