Whatsap Saya

Jawatan Kosong Kerajaan & Swasta Terkini 2020

koleksi kitab

Saturday, June 8, 2019

PERANG MELAWAN SI MATA SIPIT DAN SI HIDUNG PESEK

img-20161219-wa0039
Oleh : Ahmad Hasanuddin Umar *)
Jauh-jauh hari sudah di kabarkan oleh baginda Nabi bahwa di Akhir zaman nanti Kaum Muslimin akan berperang dengan Kaum yang Bermata sipit dan berhidung pesek.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
لا تقوم الساعة حتى تقاتلوا قوماً صغار الأعين دلف اْلأُنُوفِ..
“Kiamat tidak akan terjadi sehingga kalian memerangi satu kaum yang bermata sipit dan hidungnya pesek”
Hadis diatas adalah hadis riwayat dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu dan dikeluarkan oleh Imam Bukhari, Muslim, dan beberapa Imam hadis yang lain, diantaranya Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, an-Nasai dan Imam Ahmad, hanya saja dalam riwayat yang lain ada penjelasan tambahan ; mereka itu adalah kaum yg wajahnya kemerahan, seperti perisai yg menutupi wajahnya dan bersandal rambut (bulu), dari bangsa Turki…
Wallahu a’lam perlu penelusuran lebih lanjut, ini hanya permulaan diskusi kita, terkait dengan kabar yg sudah disampaikan oleh Nabi jauh-jauh hari, supaya kita semua waspada dan lebih mendekatkan diri kepada Allah.
APAKAH MEREKA BERASAL DARI BANGSA TURKI ATAU BANGSA CINA… ???
Kalau kita lihat dan perhatikan fakta yang ada saat ini, dan membaca hadis yang akan saya kemukakan dibawah ini, kita akan menemukan ada semacam kejanggalan yang kita baca dalam hadis yang menjelaskan bahwa diantara tanda kiamat adalah ketika kaum muslimin memerangi kaum yang bermata sipit, berhidung pesek dan disebutkan bahwa mereka adalah dari Bangsa Turki,padahal mayoritas warga asli penduduk Turki yang lahir di Turki tidaklah bermata sipit dan tidak pula berhidung pesek… ??? Pada point inilah nampak kejanggalannya.
Sejauh yang saya ketahui kaum yang bermata sipit dan berhidung pesek itu adalah bangsa Cina, yang saat ini sedang gencar-gencarnya melakukan ekspansi kemana-mana, baik secara ekonomi maupun secara politik dengan ideologi komunisnya. Termasuk melakukan ekspansi ekonomi dan politik di Indonesia juga, seperti yang bisa kita rasakan bersama saat ini, begitu nampak terang benderang fenomenanya.
Tapi dalam hadis dibawah ini memang dikatakan mereka itu dari bangsa Turki, coba perhatikan dengan seksama redaksi hadis yang saya maksud ;
حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ صَالِحٍ عَنْ الْأَعْرَجِ قَالَ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تُقَاتِلُوا التُّرْكَ صِغَارَ الْأَعْيُنِ حُمْرَ الْوُجُوهِ ذُلْفَ الْأُنُوفِ كَأَنَّ وُجُوهَهُمْ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ وَلَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تُقَاتِلُوا قَوْمًا نِعَالُهُمْ الشَّعَرُ. (أخرجه البخاري كتاب الجهاد والسير باب قتال الترك)
هذا الحديث أخرجه أيضا الأئمة الأخرون باللفظ المختلف يشد بعضها بعضا، منهم مسلم، أبو داود، الترمذي، النسائي، ابن ماجه وأحمد)
Artinya : Telah bercerita kepada kami Sa’id bin Muhammad telah bercerita kepada kami Ya’qub telah bercerita kepada kami bapakku dari Shalih dari Al A’raj berkata, Abu Hurairah radliallahu ‘anhu berkata; Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Tidak akan terjadi hari qiyamat hingga kalian memerangi bangsa Turki yang bermata sipit, wajah kemerahan dan hidungnya pesek. Wajah mereka seakan seperti perisai yang menutupi kulit. Dan tidak akan terjadi hari qiyamat hingga kalian memerangi kaum yang bersandal bulu”.
Hadis diatas diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab Jihad dan penjelajahan bab Memerangi Turki. Hadis ini dikeluarkan juga oleh para ulama hadis lainnya, dengan redaksi yang berbeda tapi saling menguatkan satu sama lain, diantara ulama hadis yang menyebutkan hadis ini adalah ; Imam Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah dan Ahmad.
img-20161219-wa0038
*** ***
APAKAH SI MATA SIPIT DAN SI HIDUNG PESEK ITU KETURUNAN BANGSA ARAB TURKI… ???
Dalam hadis dibawah ini, dijelaskan bahwa mereka itu bukan orang Arab tapi orang ‘Azam alias non Arab, kata Nabi mereka adalah Bangsa Khuzan (Khuzistan) dan Kirman, perhatikan hadis berikut ini ;
حَدَّثَنِي يَحْيَى حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ هَمَّامٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تُقَاتِلُوا خُوزًا وَكَرْمَانَ مِنْ الْأَعَاجِمِ حُمْرَ الْوُجُوهِ فُطْسَ الْأُنُوفِ صِغَارَ الْأَعْيُنِ وُجُوهُهُمْ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ نِعَالُهُمْ الشَّعَرُ. (أخرجه البخاري كتاب المناقب باب علامات النبوة في الإسلام)
Artinya : Telah bercerita kepadaku Yahya telah bercerita kepada kami ‘Abdur Razzaq dari Ma”mar dari Hammam dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Tidak akan terjadi hari qiyamat hingga kalian memerangi bangsa Khuzan (Khuzistan) dan Kirman dari bangsa non ‘Arab, yang berwajah merah, berhidung pesek dan yang bermata kecil (sipit), wajah-wajah mereka bagaikan perisai yang ditempa dan sandal mereka terbuat dari bulu “. (HR. Bukhari dalam Shahihnya pada Kitab al-Manaqib bab Tanda kenabian dalam Islam.)
Sedangkan dalam kitab shahih Ibnu Hibban, hadis ini disebutkan dalam bab ; peperangan kaum muslimin dengan bangsa azam (non Arab) dari bangsa Khuzan (Khuzistan) dan bangsa Kirman.
*** ***
SIAPAKAH BANGSA KHUZAN DAN BANGSA KIRMAN ITU… ???
Dari penelusuran yang saya lakukan, saya menemukan penjelasan dari sebagian ulama bahwa bangsa Khuzan (Khuzistan) dan Kirman bukanlah orang Arab, bukan pula orang Turki Asli, tapi mereka adalah orang azam (non Arab) yang tinggal di negeri Azam, dan negeri mereka terletak dibagian Timur, sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Katsir dalam kitab al-Bidayah wa an-Nihayah, bagitu juga yang dikatakan oleh al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitab Fathul Baari Syarh Shahih al-Bukhari, dan beliau menjelaskan bahwa bangsa Kirman adalah bangsa yang tinggal disuatu negeri yang terletak antara Khurasan (Iran) dan laut India, sedangkan bangsa Khuzan (Khuzistan) adalah mereka yang tinggal di negeri Ahwaz, bangsa Khuzan (Khuzistan) dan Kirman ini ciri-ciri fisiknya adalah ; berkulit merah, berhidung pesek dan bermata sipit.
Menurut saya mereka ini nampaknya seperti orang Cina. Bahkan Syeikh Muhammad Hasan menjelaskan secara rinci batasan-batasan wilayahnya, yang mana beliau mengatakan bahwa mereka sekarang berada diwilayah yang meliputi kawasan Cina, Rusia dan Jepang. Lalu kenapa dalam hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut mereka dari Bangsa Turki… ??? Ini menandakan bahwa bisa jadi atau sangat mungkin suatu saat kelak bangsa yang bermata sipit, berhidung pesek dan kulit tubuhnya berwarna kemerah-merahan itu, akan tinggal di Turki atau menguasai Turki, wallahu a’lam bis shawwaab

Bangsa Bermata Sipit dan Tanda Akhir Zaman

Ciri yang disebutkan mengenai Ya’juj dan Ma’juj mirip Bangsa China, namun apakah itu manusia sipit saat ini?
Bangsa Bermata Sipit dan Tanda Akhir Zaman

Terkait

“Kiamat tidak akan terjadi,” kata Nabi dalam salah satu haditsnya, “sampai kalian memerangi sekolompok orang yang sendalnya terbuat dari rambut, dan memerangi bangsa Turk, yang mana mereka bermata sipit, berwajah kemerah-merahan, berhidung pesek, wajah mereka berbentuk perisai yang bundar.” (HR Bukhari dan Muslim).
Dalam hadits lain riwayat Ahmad dan Ibnu Majah disebutkan, “Kiamat tidak akan terjadi hingga kalian memerangi suatu bangsa bermata sipit, bermuka lebar, bermata hitam, muka mereka seperti perisai, memakai sepatu bulu, membawa perisai dan mereka menambatkan kuanya di pohon kurma.”
Siapakah yang dimaksud dengan sekelompok orang yang bermata sipit, berwajah kemerah-merahan, berhidung pesek dan wajahnya seperti perisai bundar?
Terkait hadits itu, Imam Nawawy (Syarh Shahih Muslim, XVIII/38) berpendapat, bahwa tanda-tanda itu ada pada zamannya. Umat Islam beberapa kali berperang dengan mereka. Pendapat ini menunjukkan bahwa yang dipahami dengan mata sipit di sini adalah bangsa Mongol yang menyerbu umat Islam hingga meruntuhkan Baghdad sampai akhirnya tumbang di pertempuran Ainun Jalut.
Penyebutan kata “al-Turk” dalam hadits tersebut tidak selalu merujuk kepada bangsa Turki, namun itu adalah terkait dengan ras yang memiliki tanda-tanda seperti yang disebutkan dalam hadits tadi. Karena, pada dasarnya ras al-Turk itu ada banyak jenisnya. (Badruddin Ayni, XIV/200).
Dalam hadits lain disebutkan:
فَإِذَا كَانَ فِي آخِرِ الزَّمَانِ جَاءَ بَنُو قَنْطُورَاءَ عِرَاضُ الْوُجُوهِ صِغَارُ الْأَعْيُنِ حَتَّى يَنْزِلُوا عَلَى شَطِّ النَّهْرِ فَيَتَفَرَّقُ أَهْلُهَا ثَلَاثَ فِرَقٍ فِرْقَةٌ يَأْخُذُونَ أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَالْبَرِّيَّةِ وَهَلَكُوا وَفِرْقَةٌ يَأْخُذُونَ لِأَنْفُسِهِمْ وَكَفَرُوا وَفِرْقَةٌ يَجْعَلُونَ ذَرَارِيَّهُمْ خَلْفَ ظُهُورِهِمْ وَيُقَاتِلُونَهُمْ وَهُمْ الشُّهَدَاءُ
“Di akhir zaman nanti akan datang suatu kaum yang bernama Qanthura, wajah mereka lebar dan matanya sipit, hingga kaum itu sampai ke daerah tepian sungai lalu para penduduknya pecah menjadi tiga kelompok; satu kelompok pergi mengikuti ekor sapi dan binatang ternak (pergi ke tempat yang jauh dengan membawa binatang ternak mereka untuk bercocok tanam) hingga mereka hancur. Satu kelompok mengambil untuk keamanan mereka (mengajukan atau menerima jaminan keamanan dari bani Qanthura) hingga akhirnya menjadi kafir. Dan satu kelompok melindungi anak dan istri mereka dan berperang melawan musuh (Bani Qanthura) hingga mereka mati sebagai syuhada.” (HR. Abu Dawud)
Bani Qanthura dalam kitab “Mirqāt al-Mafātih” (VIII/3408) karya Tibrizi adalah hamba sahaya Ibrahim yang melahirkan melahirkan anak-anak keturunan seperti Bangsa Turk dan China.
Selain itu beliau juga memberi catatan, “Barangkali yang dimaksud dengan apa yang diprediksi dalam hadits adalah perang yang terjadi pada masa sekarang antara bangsa Turk dan muslimin. Lebih dekat lagi, itu adalah isyarat pada masalah Jengis Khan dengan segala kerusakan yang dibuatnya khususnya di Baghdad.”
Di hadits lain tanda-tanda itu juga merupakan ciri-ciri dari Ya’juj dan Ma’juj. Dalam hadits riwayat Ahmad disebutkan, “Sesunguhnya kalian senantiasa akan berperang dengan musuh hingga kedatangn Ya’juj dan Ma’juj, wajahnya bundar, bermata sipit, jambul rambutnya berwarna putih, mereka turun dari tempat yang tinggi, wajah mereka seperti perisai yang ditempa (tebal dank eras).”
Dalam buku “al-Mausū’ah fī al-Fitan wa al-Malāhim wa Asyrāthi al-Sā’ah” (2006: 801), Dr. Muhammad Ahmad al-Mubayyadh memberi komentar bahwa hadits itu menjelaskan beberapa ciri Ya’juj dan Ma’juj yang sesuai dengan ciri-ciri bangsa Mongolia, Tatar dan Turk yang terdapat dalam banyak hadits Nabi. Hadits hanya cocok pada penghuni pegunungan di Mansyuria, Mongolia, tepu Siberia dan Asia Tengah.
Apa semua ciri itu ada kaitannya dengan bangsa China? Wallahu a’lam. Tapi, ada penjelasan menarik dari Dr. Shalah Abdul Fattah al-Khalidi dalam buku “Ma’a Qashashi al-Sābiqīn fī al-Qur`ān” (1989: 291-292). Kata beliau, Ya’juj dan Ma’juj adalah penduduk China, Korea, Mongolia, Tibet, Turkistan dan lainnya. “China saja,” katanya, “sudah terhitung sebagai bahaya yang langsung bagi masa depan Eropa, Amerika dan Arab dari segi jumlahnya.”
Dalam waktu yang sama beliau bertanya, “Apa yang akan terjadi di masa depan? Berapa jumlah mereka? Apa yang akan mereka lakukan di dunia ketika pergi ke berbagai negeri? Apa yang terjadi ketika terjadi ledakan penduduk yang sebegitu besar?”
Seperti yang maklum diketahui –bukan bermaksud mendiskreditkan bangsa tertentu—China merupakan kekuata besar di Asia yang berpotensi menghegemoni dunia dengan segenap kekuatan dan jumlah penduduk yang dimilikinya.
Meski demikian, beliau tetap memberi catatan bahwa meski ciri-ciri yang disebutkan mengenai Ya’juj dan Ma’juj mirip bangsa China, namun Ya’juj wa Ma’juj yang dijanjikan Rasulullah bukanlah sebagaimana sekarang karena mereka masih dalam kurungan.
Ada juga yang berpendapat –seperti Khair Ramdhan– bahwa yang dimaksud dengan Ya’juj dan Ma’juj tidak merujuk pada bangsa tertentu tapi adalah ciri umum yang sesuai bagi setiap bangsa yang perusak dan penghancur.
Dari beberapa keterangan hadits dan ulama, bangsa berkulit sipit yang disabdakan Nabi ada yang sudah terjadi –seperti serangan Jengisk Khan dan Bangsa Mongol dan serangan Bangsa Turk—ada juga yang terkait dengan Ya’juj dan Ma’juj di akhir zaman.
Terlepas dari kebenaran apakah itu merujuk pada bangsa khusus yang bermata sipit atau hanya sekadar simbol perusak, yang pasti umat harus waspada bahwa kita sudah di ambang akhir zaman. Segala kemungkinan itu patut dijadikan kewaspadaan, minimal untuk diri dan keluarga bahkan negara, agar terproteksi dari kerusakan yang ditimbulkan mereka.*/Mahmud Budi Setiawan
Rep: Admin Hidcom
Editor:
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.hidayatullah.com dan Segera Update aplikasi hidcom untuk Android . Install/Update Aplikasi Hidcom Android Anda Sekarang !

No comments:

Post a Comment

Tinggalkan Mesej