Whatsap Saya

Jawatan Kosong Kerajaan & Swasta Terkini 2020

koleksi kitab

Sunday, August 23, 2015

Berjama’ah itu rahmat, dan berfirqah-firqah itu adzab


Berjama’ah itu rahmat, dan berfirqah-firqah itu adzab
( أَنَا أَمُرُكْمْ بِخَمْسٍ أَللهُ أَمَرَنِى بِهِنَّ: بِالْجَمَاعَةِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَالْهِجْرَةِ وَالْجِهَادِ فِى سَبِيْلِ اللهِ…/ رواه أحمد
Artinya: “Aku perintahkan kepada kalian (Muslimin) lima perkara; sebagaimana Allah telah memerintahkanku dengan lima perkara itu; berjama’ah, dan mendengar, dan thaat, dan hijrah dan jihad di jalan Allah.” (HR. Ahmad)
الْجَمَاعَةُ رَحْمَةٌ وَالْفُرْقَةُ عَذَابٌ /أحمد.
“Berjama’ah itu rahmat, dan berfirqah-firqah itu adzab.” (H.R. Ahmad)
Mengomentari ayat-ayat dan hadis-hadis tentang perintah bersatu dan larangan berpecah-belah Dr. Yusuf Qardlawy berkata,
“Tidak ada artinya pula nas-nas lainnya dari Al Quran dan melarang perpecahan, MEWAJIBKAN kaum Muslimin agar mempunyai HANYA SATU IMAM ( PEMIMPIN ) dan tidak membaiat DUA PEMIMPIN (KHALIFAH ) pada waktu bersamaan, serta MEMERANGI orang yang bermaksud memecah belah kalimat atau urusan mereka.”
Allah akan menimpakan perpecahan antara sesamanya, hal tersebut akan terjadi di setiap belahan bumi umat Islam dan setiap zaman. Ia hanyalah penyakit dan wabak yang akan menyerang umat Islam manakala sudah cukup sebab-sebabnya. Mungkin “penyakit” perpecahan ini terjadi di suatu tempat tetapi tidak demikian halnya di tempat lain, atau di suatu zaman tetapi tidak demikian pada suatu zaman yang lain, atau terjadi pada suatu kaum tetapi tidak demikian pada kaum yang lain.
Memahami hadis-hadis tentang perpecahan umat Islam hendaknya diimbangi dengan hadis-hadis lainnya yang memberi kabar gembira bahwa dakwah Islam akan berjaya dan akan masuk ke Eropa bahkan ke seluruh penjuru dunia. Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا ۚ وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ/ النور [٢٤]، ٥٥.
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa.
Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (Q.S. An Nur [24], 55)
Dalam Kitab Shahihnya, Imam Muslim meriwayatkan dari Tsauban, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:“Sesungguhnya Allah mengecilkan bumi kepadaku.
Dengan begitu aku bisa melihat masyriq (timur) dan maghrib (barat). Sesungguhnya umatku akan menguasai kerajaannya seperti dikecilkannya kepadaku. Aku diberikan dua mahkota, merah dan putih. Aku memohon kepada Tuhanku untuk umatku agar tidak lekang dengan berjalannya waktu dan tahun, tidak dikuasai oleh musuh di luar mereka sendiri yang bisa merampas kesucian mereka.
Lalu Tuhanku berkata: “Wahai Muhammad, sesungguhnya jika Aku menentukan sesuatu, maka itu tidak akan bisa ditolak. Aku telah memberikan kepada umatmu agar mereka tidak lekang oleh zaman dan tidak dikuasai oleh musuh di luar diri mereka sendiri yang bisa merampas kesucian mereka. Itu semuanya terjadi meskipun semua orang bersatu memusuhinya sampai sebagian mereka menghancurkan yang lain.” (H.R. Muslim)

No comments:

Post a Comment

Tinggalkan Mesej