Whatsap Saya

Jawatan Kosong Kerajaan & Swasta Terkini 2020

koleksi kitab

Friday, October 28, 2016

Kelompok yang Mendapat Pertolongan


Kelompok yang Mendapat Pertolongan
Rasulullah SAW ‘alaihi wasallam bersabda : Senantiasa ada segolongan (Thaifah) dari umatku yang selalu dalam kebenaran menegakkan perintah Allah, tidak akan mencelakai mereka orang yang tidak menolongnya dan orang yang menyelisihinya sampai datang perintah Allah dan mereka tetap di atas (kebenaran) yang demikian itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Takhrij HADIS
- HADIS di atas derajadnya Soheh, diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim (mutafakhul alaih), ada dalam Soheh Bukhari no. 364 dan Soheh Muslim no. 1037.
Allah swt. telah menjadikan umat Islam ini umat yang terakhir sekali. Oleh itu Allah swt. berjanji akan memelihara kitabnya (al-Quran) dan memastikan lahirnya generasi demi generasi yang akan memikul tugas dakwah hingga tetap wujud golongan mukminin dipermukaan bumi ini.
Kalau kita meneliti sejarah umat Islam mulai zaman permulaan penyebarannya hingga ke hari ini, kita akan mendapati bahawa umat Islam telah teruji sepanjang sejarah dengan ujian yang berat-berat. Ujian itu bermula dari golongan musyrikin di Mekah dan munafiqin, Yahudi dan Nashrani di Madinah seterusnya gerakan riddah, Majusi yang berselimutkan Islam, golongan Bathiniyah, pengaruh falsafah dan pemikiran Yunani, serangan bangsa Moghul dan bangsa Tatar yang menghancurkan tamddun Baghdad pada pertengahan abad keenam Hijrah. Begitu pula halnya dengan penyembelihan beramairarnai terhadap kaum Muslimin ketika berlakunya kejatuhan kerajaan Islam di Andalus (Sepanyol) dan seterusnya disambung dengan pengaruh-pengaruh imperialis Barat terhadap dunia Islam, gerakan Zionis Yahudi dan missionary Nashrani yang mempunyai alatan dan kemudahan yang banyak dan seterusnya serangan disegi pemikiran dan kebudayaan dan sebagainya dan sebagainya Walaupun ujian yang sangat dahsyat melanda umat Islam di sepanjang sejarah namun mereka masih wujud dan masih lagi mempunyai identiti dan peranan yang hebat di dalam peta dunia di hari ini.
Walaupun di hari ini ada di kalangan umat Islam yang tidak mengambil berat tentang agama mereka tetapi masih ada golongan yang bersungguh-sungguh untuk mempelajari agama dan memperjuangkannya. Walau pun ramai di kalangan umat Islam yang telah hancur moral dan akhlaknya tetapi masih ada lagi golongan yang berakhlak tinggi dan berpekerti luhur. Walaupun syi'ar-syi'ar Islam diinjak-injak di sebahagian tempat tetapi di tempat lain syi'ar-syi'ar Islam masih lagi gagah dan teguh. Walau pun aktivis-aktivis Islam ditindas dan diseksa pada suatu tempat tetapi di tempat lain mereka akan disanjung dan dihormati. Begitulah seterusnya umat Islam tidak akan lenyap dari permukaan bumi ini hinggalah sampai pada masa yang dikehendaki oleh Allah swt. Maka pada masa itu Allah swt. akan mematikan semua orang-orang Islam dengan tiupan angin yang mematikan setiap jiwa yang beriman dan yang tinggal setelah itu hanyalah orang-orang yang jahat atau orang kafir, maka pada saat itulah akan berlaku hari qiamat.
- Terdapat banyak hadist yang serupa dengan HADIS tersebut di atas, antara lain :
1. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far berkata, telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Mu’awiyah bin Qurrah dari Bapaknya ia berkata; Rasulullah SAW ‘alaihi wasallam bersabda: “Akan senantiasa ada sekelompok (Thaifah) dari umatku mendapat pertolongan (mansurah ( yg ditolong )). Orang-orang yang menghinakannya tidak akan membahayakan mereka hingga terjadi hari kiamat.”
2. HADIS lain dari Imam Muslim: “Akan senantiasa ada satu kelompok dari umatku yang meraih kemenangan (karena berada) di atas kebenaran, orang-orang yang menelantarkan mereka tidak akan mampu menimbulkan bahaya kepada mereka, sampai datangnya urusan Allah sementara keadaan mereka tetap seperti itu .” (HR. Muslim: Kitabul Imarah no. 3544 dan Tirmidzi: Kitabul fitan no. 2155 )
3. HADIS dari Imam Muslim juga: “Akan senantiasa ada satu kelompok dari umatku yang berperang di atas urusan Allah. Mereka mengalahkan musuh-musuh mereka. Orang-orang yang memusuhi mereka tidak akan mampu menimpakan bahaya kepada mereka sampai datangnya kiamat, sementara keadaan mereka tetap istiqaamah seperti itu.” (HR. Muslim: Kitabul imarah no. 3550. )
4. HADIS yang dikeluarkan Nassa’i dan at-Thabrani : Dari Salamah bin Nufail Al-Kindi berkata: saya duduk di sisi Rasulullah, tiba-tiba seorang sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, masyarakat telah meninggalkan kuda perang dan meletakkan senjata. Mereka mengatakan ‘Tidak ada jihad lagi, perang telah selesai’. Mendengar pengaduan tersebut, Rasulullah menghadapkan wajahnya dan bersabda, “Mereka telah berkata dusta!!! Sekarang ini, sekarang ini, justru saat berperang telah tiba. Akan senantiasa ada dari umatku ini, satu umat (kelompok) yang berperang diatas kebenaran. Allah menyesatkan hati-hati sebagian manusia (orang-orang kafir) dan memberi rizki satu umat (kaum muslimin yang berjihad) dari mereka yang tersesat tersebut (yaitu harta Ghanimah). Demikianlah yang akan terus terjadi sampai tegaknya kiamat, dan sampai datangnya urusan (ketetapan) Allah. Dan kebaikan akan senantiasa tertambat pada ubun-ubun kuda perang sampai hari kiamat…” [HR. An-Nasai: Kitabul Khail no. 3505 dan At-Thabrani: dalam Al-Mu’jam Al-Kabir no. 6231-6233. dinyatakan soheh oleh Al-Albani dalam Soheh sunan Nasa’i no. 3333 dan Silsilah AHADIS Sohehah no. 1991]
5. HADIS yang dikeluarkan Abu Daud : “Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang berperang di atas kebenaran. Mereka meraih kemenangan atas orang-orang yang memerangi mereka, sampai akhirnya kelompok terakhir mereka memerangi Dajjal.” (HR. Abu Daud: Kitab al-Jihad no. 2125, Silsilah Al-AHADIS Ash-Sohehah no. 1959.)
HADIS-HADIS tentang ath-thaifah al-mansurah ( yg ditolong ) diriwayatkan banyak jalur dari 19 shahabat. Menurut penelitian sejumlah ulama HADIS, HADIS-HADIS tentang ath-thaifah al-mansurah ( yg ditolong ) telah mencapai derajat mutawatir.
Penjelasan
’Ath-Thaifah al-mansurah ( yg ditolong )’ diartikan sebagai kelompok/golongan yang mendapatkan pertolongan, atau kelompok/golongan yang memperoleh kemenangan.
HADIS-HADIS terkait Thaifah mansurah ( yg ditolong ) menjelaskan akan adanya sekelompok umat dari (kaum Muslimin) yang senantiasa berjuang menegakkan dan membela agama Islam yang ’haq’. Mereka itu senantiasa berada di atas kebenaran dan karenanya mendapat pertolongan Allah dan memperoleh kemenangan. Tidak berpengaruh, tidak membahayakan atas Thaifah mansurah ( yg ditolong ) ini, kelompok lain yang melecehkannya, membencinya dan memusuhinya. Mereka, Thaifah mansurah ( yg ditolong ) ini akan terus istiqomah dalam kebenaran, sampai datang keputusan Allah, sampai datangnya Hari Kiamat.
Para ahli HADIS seperti imam Bukhari dan Imam Ahmad berpendapat bahwa Thaifah mansurah ( yg ditolong ) adalah ashabul HADIS, alim ulama yang menjaga risalah Islamiyah tetap berada pada kemurnian dienul Islam sebagaimana pada awalnya Rasulullah Saw dan para sahabat, tabi’in dan tabiut-tabi’in generasi awal atau generasi salaf menerima, memahami dan mempraktekkan ajaran Islam dari sumber yang asli dan semurni-murninya dari wahyu yang diturunkan Allah Swt.
Para ulama menyebut ath-Thaifah al-mansurah ( yg ditolong ) adalah bagian dari Firqotun Najiah (Golongan yang Selamat), bagian dari Ahlus Sunnah Wal Jamaah, bagian dari Al-Ghuraba ( Yang Terasing). Bagian umum yang berada di lingkaran besar adalah umat Islam, yang dijamin masuk surga setelah melalui proses hisab. Siapa saja yang muslim maka ia calon penghuni surga. Lingkaran kedua adalah lingkaran firqah najiyyah bagian dari lingkaran pertama. Firqah najiyyah ini golongan yang selamat dari berbagai bid’ah dan penyimpangan. Golongan ini memiliki keutamaan dan keistiqomahan serta kemenangan di dunia dan akhirat yang tidak dimiliki oleh kaum muslimin secara umum, di mana mereka selamat dari bencana syubhat dan syahwat yang menimpa kaum muslimin secara umum.
Lingkaran ketiga yang lebih sempit lagi dan terletak di dalam lingkaran kedua adalah lingkaran Thaifah mansurah ( yg ditolong ). Ia bagian dari firqah najiyyah. Ia berbeda dengan anggota firqah najiyyah yang lain karena mereka memikul beban dan konsekuensi jihad, tampil beramar makruf nahi mungkar, membangun kehidupan Islami di bawah cahaya Al-Qur’an dan As-Sunnah serta menghadapi orang-orang zalim, fasik, munafik, dan kafir.
Karakteristik lain dari Thaifah mansurah ( yg ditolong ) adalah Jihad Fi Sabilillah. Hal ini tergambar dari HADIS An-Nassa’i dari sahabat Salamah bin Nufail Al-Kindi ( tentang berakhirnya kewajiban Jihad). Rasulullah menegaskan : ”Sekarang ini, justru saat berperang telah tiba. Akan senantiasa ada dari umatku ini, satu umat (kelompok) yang berperang diatas kebenaran. Allah menyesatkan hati-hati sebagian manusia (orang-orang kafir) dan memberi rizki satu umat (kaum muslimin yang berjihad) dari mereka yang tersesat tersebut (yaitu harta Ghanimah). Demikianlah yang akan terus terjadi sampai tegaknya kiamat, dan sampai datangnya urusan (ketetapan) Allah. Dan kebaikan akan senantiasa tertambat pada ubun-ubun kuda perang sampai hari kiamat…”
Jadi ath Thaifah al mansurah ( yg ditolong ) adalah sekelompok kaum muslimin ( elit militan Muslim pilihan) yang salah satu cirinya senantiasa menegakkan jihad, berperang melawan musuh-musuh Islam, dari waktu ke waktu, dari generasi ke generasi sampai datangnya hari kiamat.
Thaifah mansurah ( yg ditolong ) bukan sifat yang dapat dimonopoli oleh seseorang atau sekelompok orang, tetapi ia adalah sifat yang dikenal melalui ciri dan karakteristik yang ditunjukkan oleh nash-nash Al-Kitab dan As-Sunnah. Ath-Thaifah al-mansurah ( yg ditolong ) tidak menetap secara spesifik di suatu tempat. Mereka merupakan bagian elit kaum Muslimin yang bisa berada di seluruh penjuru dunia.
Adapun ciri-ciri Thaifah Al-mansurah ( yg ditolong ) dapat digambarkan secara umum seperti berikut:
1. Menegakkan Kebenaran, menjalankan perintah Allah. Mempelajari, mengilmui, memahami, meyakini, mengamalkan, mendakwahkan dienul Islam sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah serta membela dan mempertahankannya dari serangan-serangan musuh Islam.
2. Melaksanakan Jihad Fi Sabilillah. Selalu beri’dad mempersiapkan kekuatan jihad semaksimal mungkin. Jihad fi sabilillah merupakan ciri yang senantiasa melekat dan tidak bisa dilepaskan dari sifat Thaifah mansurah ( yg ditolong ). Dalam keadaan apapun, mereka dikenali melalui sifat ini. Apabila mereka terpisah dari jihad fi sabilillah karena keadaan yang luar biasa, mereka begitu bersemangat untuk menyingkirkan penghalang jihad tersebut dengan mengorganisir diri dalam suatu jamaah yang teratur rapi dalam rangka i’dad.
3. ath-Thaifah al-mansurah ( yg ditolong ) mempunyai komitmen tinggi, istiqomah dalam kebenaran, bersabar dan senantiasa tawakal kepada Allah Swt. Thaifah mansurah ( yg ditolong ) menanggung beban berat, menuntut adanya satu sifat khusus yang harus mereka miliki, yakni Sabar dan Tsabat/teguh hati serta tawakkal. Thaifah mansurah ( yg ditolong ) adalah kelompok yang tidak bisa lepas dari ujian-cobaan. Thaifah Al-mansurah ( yg ditolong ) akan mengalami kesulitan hidup, pengusiran, penangkapan, penyiksaan, bahkan pembunuhan dan qital.
4. ath-Thaifah al-mansurah ( yg ditolong ) akan senantiasa mendapatkan pertolongan (mansurah ( yg ditolong )) dari Allah Swt, dan karena itu tidak membahayakan mereka sikap-sikap pelecehan, permusuhan, penentangan dan makar dari kelompok-kelompok yang memusuhi ath-Tahifah mansurah ( yg ditolong ) ini.
5. ath-Thaifah al-mansurah ( yg ditolong ) akan selalu meraih kemenangan atas musuh-musuhnya. Di antara mereka ada yang meraih kemenangan yang terlihat secara indrawi seperti kemenangan telak di medan perang, atau meraih kekuasaan. Di antara mereka ada juga yang meraih kemenangan mental, meski ia tertawan musuh namun mentalnya menunjukkan ketegaran dan keistiqamahan di atas kebenaran yang diperjuangkan.
6. ath-Thaifah al-mansurah ( yg ditolong ) akan senantiasa ada, ujud terus menerus secara berterusan dari generasi ke generasi sejak zaman Nabi Muhammad Saw dan para sahabatnya sampai sekarang, dan bahkan sampai menjelang hari kiamat nanti. Mereka akan senantiasa ada sampai ditiupkan angin yang lembut yang mencabut nyawa setiap muslim sebelum ditiupnya sangkakala.
7. Generasi terakhir ath-Thaifah al-mansurah ( yg ditolong ) akan memerangi Dajjal. Dalam sebuah riwayat tentang Thaifah mansurah ( yg ditolong ) disebutkan, “Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang berperang di atas kebenaran. Mereka meraih kemenangan atas orang-orang yang memerangi mereka, sampai akhirnya kelompok terakhir mereka memerangi Dajjal.”
Riwayat tersebut menjelaskan bahwa di akhir zaman, kelompok Thaifah mansurah ( yg ditolong ) adalah mereka yang bergabung dengan Al-Mahdi untuk memerangi musuh-musuh Islam, dimana Dajjal adalah salah satu yang akan dikalahkan oleh kelompok ini. Parameter kebenaran saat itulah adalah mereka yang bersama Al-Mahdi, sedang mereka yang menolak Al-Mahdi adalah munafik. Sedangkan kelompok Thaifah mansurah ( yg ditolong ) yang memberikan dukungan kepada Al-Mahdi telah dijelaskan ciri-ciri mereka dalam beberapa riwayat yang kemudian dikenal dengan nama Ashabu Rayati Suud (Pasukan Panji Hitam dari Khurasan

No comments:

Post a Comment

Tinggalkan Mesej